Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Ingatkan Ancaman Virus Corona Global, Lebih dari 20.600 Orang Dilaporkan Meninggal

Kompas.com - 26/03/2020, 18:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lebih dari tiga miliar penduduk dunia hidup di bawah tindakan karantina wilayah karena melambungnya jumlah kematian akibat virus corona, terutama di Eropa dan Amerika Serikat.

Kejadian tersebut menggarisbawahi peringatan PBB bahwa pandemi virus corona menjadi ancaman seluruh umat manusia.

Dilansir dari SCMP, saat angka kematian global melonjak menjadi lebih dari 20.000 di mana jumlah kematian di Spanyol bergabung dengan Italia melampaui jumlah kematian di China.

"Covid-19 mengancam seluruh umat manusia, dan seluruh manusia harus melawan itu," ujar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Baca juga: Mengapa Angka Kematian di Italia akibat Corona Tertinggi di Dunia?

Guterres juga mengajukan permohonan sebesar 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 32,54 triliun untuk membantu kaum miskin di dunia.

Menurutnya, aksi global dan solidaritas sangat penting. Respons masing-masing negara tidak akan cukup.

Sementara itu, negara-negara utama G20 akan mengadakan konferensi video darurat pada hari ini, Kamis, (26/3/2020) untuk membahas tanggapan global terhadap krisis.

Adapun kerusakan ekonomi dari virus dan pengarantinaan wilayah juga dapat menghancurkan, yang dikhawatirkan akan resesi di seluruh dunia.

Bahkan, dikhawatirkan menjadi lebih buruk daripada krisis keuangan lebih dari satu dekade lalu.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Berikut perkembangan global saat wabah virus corona melanda:

Paket penyelamatan senilai Rp 32,54 triliun 

Update penyebaran wabah virus corona secara global hingga Kamis (26/3/2020) siang.scmp.com Update penyebaran wabah virus corona secara global hingga Kamis (26/3/2020) siang.

Senat AS meloloskan paket penyelamatan terbesar negara senilai 2 miliar dollar AS atau Rp 32,54 triliun pada Rabu (25/3/2020).

Adapun kebijakan tersebut rencananya dipergunakan bagi warga AS yang menderita, rumah sakit yang semakin menipis, dan ekonomi yang dirusak oleh krisis virus corona yang merebak dengan cepat.

Kesepakatan besar antara partai Republik, Demokrat, dan Gedung Putih mencakup pembayaran tunai kepada pembayar pajak AS dan beberapa ratus miliar dollar dalam bentuk hibah dan pinjaman untuk usaha kecil dan industri inti.

Hal ini juga menopang rumah sakit yang sangat membutuhkan peralatan medis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com