Sementara itu, Presiden AS Donald Trump telah menyuarakan harapan, AS akan "bersiap untuk pergi" pada pertengahan April. Namun, optimismenya tampaknya berdiri sendiri di antara para pemimpin dunia.
Baca juga: Saat Pasien Corona di AS Didominasi Usia 20-44 Tahun...
Kediaman resmi monarki Malaysia pada Kamis (26/3/2020) mengonfirmasi tujuh stafnya telah dinyatakan positif Covid-19 dan saat ini telah menerima perawatan medis di Rumah Sakit Kuala Lumpur.
Seorang juru bicara Istana Negara mengatakan, Raja Malaysia, Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dan Ratu, Tunku Azizah, telah dites dan hasilnya menunjukkan mereka bersih dari virus corona.
"Namun demikian, Yang Mulia saat ini melakukan karantina mandiri selama 14 hari terhitung sejak kemarin," ujar dia.
Terkait mewabahya virus ini, Malaysia mengumumkan perpanjangan selama 14 hari ke depan, yakni hingga 14 April 2020 untuk mengatasi wabah virus corona.
Adapun kebijakan "Perintah Kontrol Gerakan" yang mengharuskan warganya untuk tetap tinggal di rumah hingga 14 April.
Baca juga: Update, Berikut 15 Negara yang Berlakukan Lockdown akibat Virus Corona
Sementara itu, Rusia akan menghentikan semua penerbangan internasional mulai tengah malam pada Jumat (27/3/2020) di bawah dekrit pemerintah yang mencantumkan langkah-langkah baru terhadap wabah virus corona.
Dekrit yang diterbitkan pada Kamis (26/3/2020) memerintahkan otoritas penerbangan untuk menghentikan semua penerbangan reguler dan sewa, dengan pengecualian penerbangan khusus yang mengevakuasi warga Rusia dari luar negeri.
Pengumuman itu muncul setelah Rusia mencatat lonjakan harian terbesar dalam infeksi virus corona yang saat ini mencapai 658 kasus di negaranya.
Baca juga: Virus Corona, Jumlah Kematian Tertinggi di Italia, dan Lonjakan Kasus Baru di Thailand
Otoritas New York memobilisasi untuk menghadang potensi bencana kesehatan masyarakat di kota itu dengan munculnya hotspot virus corona di AS.
Hotspot tersebut merupakan sebuah suar peringatan dan mungkin kisah peringatan bagi negara-negara lainnya.
Diketahui, sebuah kamar mayat darurat didirikan di luar Rumah Sakit Bellevue, semakin berkurang.
Polisi kota diperintahkan untuk berpatroli di jalan-jalan yang hampir kosong untuk menegakkan jarak sosial.
Pejabat kesehatan masyarakat memburu tempat tidur dan peralatan medis dan memanggil lebih banyak dokter dan perawat karena khawatir jumlah orang sakit akan meledak dalam hitungan minggu.