Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawat Pasien Virus Corona, Dokter di Perancis Meninggal Terkena Covid-19

Kompas.com - 23/03/2020, 11:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Seorang dokter di Perancis dilaporkan meninggal terinfeksi virus corona, di tengah pengabdian mulianya merawat pasien Covid-19.

Dokter berusia 67 tahun itu melaksanakan pengabdiannya di rumah sakit Compiegne, kota yang berlokasi di utara ibu kota Paris.

"Beliau secara sukarela memutuskan untuk kembali bekerja dan merawat pasien, meski dia tahu risikonya seperti apa," jelas Wali Kota Philippe Marini.

Baca juga: Banyak Pelanggaran, Perancis Berencana Perpanjang Lockdown Virus Corona

Kanal televisi Perancis France 3 mengabarkan, identitas dokter pahlawan itu bernama Jean-Jacques Razafindranazy, dan merupakan kelahiran Madagaskar.

Dilansir AFP Minggu (22/3/2020), istri Razafindranazy dilaporkan juga terinfeksi virus corona, dan saat ini menjalani karantina di rumahnya.

Anak Razafindranazy mengunggah pesan emosional di Facebook, di mana dia menggambarkan sang ayah sebagai pahlawan, demikian laporan France 3.

"Dia begitu menyukai pekerjaannya dan tidak ingin pensiun. Dia meninggalkan sebuah keluarga yang tentu saja tak akan melupakannya," kata si anak.

Anak Razafindranazy menyatakan, dia berterima kasih kepada jajaran tim medis yang telah merawat ayahnya di rumah sakit Lille.

Dia juga memperingatkan bahwa Covid-19 merupakan penyakit yang sangat serius. Karena itu, seharusnya publik tidak boleh meremehkannya.

Menteri Kesehatan Olivier Veran menyatakan, sepanjang pemahamannya, Razafindranazy merupakan dokter rumah sakit pertama yang menjadi korban fatal wabah.

Marini menjelaskan, Razafindranazy disebut akan segera berusia 68 tahun, dan merawat pasien di Oise, kawasan pertama yang terdampak.

Baca juga: Bukan Tisu Toilet, Warga Perancis Panik Borong Roti Baguette Saat Pengumuman Lockdown

Dokter Razafindranazy disebut terinfeksi virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 tersebut pada Maret, demikian pernyataan Marini.

Sementara Veran menolak memberikan informasi lebih detil. Dia beralasan data itu digunakan untuk keperluan medis sekaligus menghormati keluarga mendiang.

Total, ada 562 orang di Negeri "Anggur" yang terinfeksi Covid-19. Kemudian terdapat 6.172 kasus penularan, dengan sepertiganya berada di kondisi serius.

Veran mengatakan, banyak staf medis yang tertular virus corona diyakini terinfeksi ketika mereka sedang tidak bertugas.

Dia menambahkan bahwa Alat Pelindung Diri (APD) bagi tim medis di garda depan sangat diperlukan. Apalagi mulai muncul laporan mereka mengalami kekurangan.

Baca juga: Lockdown di Perancis, Pria Ini Lari Maraton 6 Jam di Balkon 7 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com