Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Rawon dan Laksa, Kuliner Indonesia yang Mendunia

Kompas.com - 19/03/2024, 09:20 WIB
Aska Bagus Aldika,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kelezatan makanan khas Indonesia memang tidak bisa kita anggap remeh. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki makanan lezat dan otentiknya masing-masing.

Setelah nasi goreng dan rendang mendunia, kini beberapa makanan khas Indonesia lainnya kembali mendunia.

Melansir dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), rawon menduduki peringkat pertama sebagai 10 Best Rated Soups in the World 2023 dan Laksa masuk dalam jajaran 50 Best Soups in the World 2023 versi Taste Atlas.

Baca juga: Resep Rawon Daging Sapi Khas Jawa Timur, Kuahnya Gurih

Rawon dan Laksa memang telah menjadi favorit di dunia kuliner, bahkan mengalahkan pesaing-pesaingnya seperti Ramen dari Jepang dan Tom Kha Gai dari Thailand.

Kelezatan dari kedua sup khas Indonesia ini terletak pada perpaduan rempah-rempah yang kaya dan kompleks, serta rasa yang dalam dan memikat.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Rawon dan Laksa tidak hanya menjadi kesukaan di Indonesia, tetapi juga berhasil menarik perhatian dan mendapat pengakuan di dunia kuliner internasional.

2 Sup Khas Indonesia Yang Mendunia

Berikut sejarah dan kelezatan dari rawon dan laksa, dilansir dari laman Kemenparekraf:

Sejarah rawon khas Jawa Timur

Konon, rawon sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, hal ini dibuktikan dengan disebutnya makanan ini dalam Prasasti Taji (901 M) yang bertuliskan “Rarawwan” di Ponorogo, Jawa Timur.

Menurut catatan yang terdapat dalam Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni (1926), rawon dahulu disajikan sebagai hidangan istimewa bagi para raja. Awalnya, rawon menggunakan daging kerbau, tetapi sekarang lebih umum digunakan daging sapi yang lebih mudah ditemukan.

Surabaya dengan rawonnya menjadi salah satu kota dengan makanan terbaik dunia versi Taste Atlas.Shutterstock/Habs Photography Surabaya dengan rawonnya menjadi salah satu kota dengan makanan terbaik dunia versi Taste Atlas.

Proses memasaknya dilakukan dengan metode lambat dan menggunakan campuran rempah-rempah khas, sehingga membuat daging rawon menjadi sangat lembut dan kaldu meresap dengan sempurna.

Satu elemen penting dalam cita rasa dan karakteristik yang membuat rawon begitu istimewa adalah penggunaan keluak, yang merupakan salah satu bahan sup terenak di dunia ini. Keluak memberikan warna hitam pekat yang menjadi ciri khas dari rawon.

Dapat dikatakan, tanpa keluak, rawon hanya akan menjadi sebuah sup biasa. Karena warnanya yang begitu gelap ini, banyak wisatawan asing menggambarkan rawon sebagai "sup hitam" (black soup).

Baca juga: 5 Tips Membuat Rawon Daging Juicy dan Berkaldu

Dalam satu hidangan rawon terdapat potongan daging sapi, tauge, hiasan bawang goreng, kerupuk udang, telur asin, dan kuah sup yang berwarna hitam pekat.

Rasa kuah sup yang kaya akan rempah dan daging yang lembut, dikombinasikan dengan rasa gurih telur asin dan kesegaran tauge, menciptakan sebuah harmoni cita rasa yang nikmat dalam setiap suapan rawon khas Jawa Timur.

Sejarah laksa Khas Tangerang

Beberapa daerah di Indonesia memiliki hidangan laksa yang khas, seperti laksa Betawi, laksa Bogor dan laksa Tangerang yang berhasil memasuki 50 Best Soups in the World 2023 versi Taste Atlas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com