KOMPAS.com - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), mengimbau masyarakat untuk tidak panik soal kemungkinan harga pangan naik menjelang ramadan 2024.
"Belanja saja yang bijak. Untuk beras, kami menghitung bahwa kemasan (beras) lima kilogram, kalau dikonsumsi cukup, masyarakat yang mampu bisa memenuhi kebutuhan selama dua minggu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Budi Waryanto.
Pasalnya, kenaikan harga beras sudah terjadi sejak awal tahun 2024, bahkan sebelum ramadhan tiba.
Baca juga: Upaya Bulog Stabilkan Harga Beras di Sumbawa
Sementara harga bahan pangan biasanya naik selama bulan puasa hingga Lebaran setiap tahunnya.
Lihat postingan ini di Instagram
"Bagi masyarakat yang rentan terhadap daya beli, pemerintah masih menjalankan bantuan pangan untuk 22 juta penduduk," ujar Budi dalam diskusi daring bertajuk “Bahan Pokok Mahal: Pentingnya Keberlanjutan Pangan di Tengah Krisis Iklim” pada Selasa (5/3/2024).
Selain beras, menurut data yang disampaikan Budi, cabai merah dan daging ayam juga menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar pada Februari 2024.
"Untuk komoditas selain beras, kami juga sudah melakukan koordinasi dengan stakeholder pelaku usaha agar tidak menaikan harga terlalu tinggi menjelang ramadan," tambah dia.
Masyarakat juga bisa membeli bahan pangan dengan harga terjangkau melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah daerah.
Budi mengatakan, GPM digelar semakin masif jelang ramadan demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Baca juga: Pengamat Ekonomi Unpas: Ini Beberapa Faktor Penyebab Harga Beras Naik
"Artinya, menjual komoditas-komoditas selama ramadan dengan harga terjangkau, sesuai dengan kebijakan pemerintah, juga melalui kerja sama dengan pelaku usaha," ungkap Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.