KOMPAS.com – Angkringan adalah warung makan sederhana yang banyak dijumpai di daerah Soloraya dan Yogyakarta.
Meski begitu, angkringan sudah menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, ada pula angkringan di luar negeri.
Adapun angkringan masa kini biasanya berbentuk gerobak yang menjual aneka makanan dan minuman.
Baca juga: Angkringan di Yogyakarta yang Tengah Naik Daun, Sehari Jual 900 Nasi Kucing
Makanan yang dijual di angkringan ada beragam, biasanya adalah gorengan, seperti tempe dan tahu.
Lihat postingan ini di Instagram
Meski begitu, ada satu menu makanan yang khas dijual di angkringan. Makanan itu adalah nasi kucing.
Lalu, apa itu nasi kucing? Tenang saja karena nasi kucing tidak menggunakan lauk daging kucing. Berbeda dengan nasi ayam yang menggunakan lauk daging ayam.
Baca juga: Museum Angkringan di Klaten, Belajar Sejarah Angkringan yang Sudah Menyebar ke Seluruh Negeri
Nasi kucing adalah nasi bungkus, sekitar satu kepal dengan lauk sambal dan potongan daging ikan (biasanya bandeng).
Bagi orang yang belum terbiasa dengan angkringan, porsi nasi kucing kemungkinan akan dianggap terlalu sedikit.
Lantas, kenapa namanya nasi kucing? Jawaban alasan penamaan nasi kucing Kompas.com dapatkan saat berkunjung ke Museum Angkringan di Klaten, Sabtu (13/1/2024).
“Dinamakan nasi kucing karena biasanya nasi dan lauk potongan ikan seperti itu, jadi makanan kucing,” kata inisiator Museum Angkringan bernama Gunadi kepada Kompas.com, Sabtu.
Baca juga: Tips ke Museum Angkringan di Klaten, Reservasi Dulu
Ia melanjutkan, alasan lain penamaan nasi kucing adalah, porsi nasi bungkus ini sedikit, sehingga dianggap porsi untuk kucing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.