Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Petani Kopi Puntang, dari Tukang Listrik sampai Juarai Kompetisi Kopi

Kompas.com - 08/11/2023, 07:32 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tepat 10 tahun lalu Ayi Sutedja memutuskan menjadi petani kopi di Gunung Puntang, Bandung, Jawa Barat.

"Saya dulunya tukang listrik, kerja di Bekasi. Pulang kampung dan main ke gunung, ketemu pohon kopi. Melihat pohon kopi, buahnya tidak dipetik," kata Ayi.

Alasannya, harga buah kopi saat itu terlampau murah, hanya Rp 2.500 per kilogram pada 2013. 

Meski tak banyak meningkat bila dihitung inflasi, buah kopi puntang kini dijual Rp 25.000 per kilogram.

"Setidaknya ada sedikit kemajuan (harga)," ujarnya saat ditemui Kompas.com di Jakarta Coffee Week 2023, Jumat (3/11/2023).

Minat Ayi semakin besar ketika ia mengetahui harga biji kopi di Jawa Barat terbilang mahal.

Sementara para petani mengaku bahwa kopi tak bisa dijadikan komoditas yang menguntungkan.

Sebagai pencinta kopi, ia harus merogoh kocek Rp 80.000 untuk membeli satu kilogram kopi.

"Akhirnya saya menemukan bahwa masalahnya di rantai kopi. Jadi saya tertarik karena ketidakjelasan petani mendapatkan hasil tanamnya," ungkap Ayi.

Ayi tidak langsung menyalahkan kafe, tempat di mana buah kopi berakhir menjadi segelas minuman mahal.

Ia justru menilik, memikirkan bagian mana yang salah, mulai dari petani, pengepul besar, pabrik, hingga kafe.

"Ternyata bukan salah kafe, salah petani sendiri tidak membuat sistem yang bagus," kata Ayi.

Menurutnya, kopi bisa dibuat sistem ekonomi kemasyarakatan demi mensejahterakan semua pihak, terutama petani.

Pemilik kebun-kebun kopi kecil justru berpeluang untuk mengembangkan hasil tanamnya, bila organisasinya tidak lemah.

Baca juga:

Tanam kopi di lahan 400 hektar

Biji kopi yang diproses dengan metode full wash dan honey milikk Ayi Sutedja di Jakarta Coffee Week 2023.Kompas.com/Krisda Tiofani Biji kopi yang diproses dengan metode full wash dan honey milikk Ayi Sutedja di Jakarta Coffee Week 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com