Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Manfaat Pisang untuk Kesehatan, Biasa Dikonsumsi Saat Diet

Kompas.com - 05/09/2023, 17:05 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Pisang termasuk buah yang mudah ditemukan di Indonesia. Harganya juga beragam, mulai dari murah hingga mahal, tergantung kualitasnya.

Pisang mengandung serat tinggi dan banyak nutrisi lain, seperti vitamin C, vitamin B, hingga kalium.

Pisang juga tidak mengandung lemak dan tinggi karbohidrat.

Buah ini memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh, seperti dilansir Healthline.

1. Membantu penurunan berat badan

Pisang mengandung kalori rendah dengan gizi tinggi dan mengenyangkan. Tak heran bila buah ini biasa dikonsumsi saat diet.

Pisang juga mengandung serat dan pati resisten yang membantu perut merasa kenyang lebih lama sehingga menjaga porsi makan.

2. Meningkatkan kadar gula darah

Jenis serat yang tinggi dalam pisang adalah serat larut. Kandungan ini membantu melancarkan pencernaan.

Sementara itu, pisang mentah mengandung pati resisten atau serat yang tidak dapat dicerna tubuh.

Kedua jenis serat tersebut membantu mengontrol kadar gula darah setelah makan dan memperlambat pengosongan perut.

Baca juga:

3. Menjaga kesehatan pencernaan

Pati resisten termasuk prebiotik. Kandungan ini akan berakhir di usus besar dan menjadi makanan bagi bakteri baik di usus atau probiotik.

Kandungan lainnya, seperti pektin dalam pisang matang dan mentah, juga dapat membantu mencegah sembelit dan melunakkan tinja.

4. Menjaga kesehatan jantung

Pisang mengandung kalium. Kalium merupakan mineral penting untuk kesehatan jantung dan mengontrol tekanan darah.

Selain itu, buah ini juga mengandung potasium yang baik, sekitar 10 persen dari kebutuhan harian.

Kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko hipertensi.

Lalu, magnesium dapat menjaga kesehatan jantung.

5. Mengandung antioksidan

Pisang mengandung beberapa jenis antioksidan, seperti amina dan flavonoid. Antioksidan ini dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

Antioksidan juga dapat mencegah kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.

Jika tidak mengonsumsi antioksidan dengan cukup, radikal bebas dapat menumpuk seiring waktu dan menyebabkan kerusakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com