Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penjual Kue Keranjang di Glodok, Omzet Belum Stabil

Kompas.com - 17/01/2023, 08:17 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbagai pernak-pernik khas Imlek berwarna merah sudah hadir di sepanjang kawasan Chinatown Glodok, Jakarta Barat.

Bukan hanya lampion, amplop, dan kaus merah, pedagang makanan khas Imlek juga tidak ketinggalan menjajakan jualannya di sepanjang jalan dalam Pasar Glodok.

Salah satu sajian wajib saat Imlek adalah kue keranjang. Banyak penjualnya yang bisa ditemui di Glodok.

Kompas.com menemui enam penjual kue keranjang di Glodok. Bertanya soal omzet jelang Imlek, bagaimana kondisinya?

Alan yang juga akrab dipanggil Ci Alan, mulai menjajakan aneka kue kering dan kue keranjang pada 1981.

Puluhan tahun berdagang di Glodok, menurut dia, omzet kue keranjang saat ini tidak sebesar dahulu.

"Sepi. Kalau tahun kemarin pas pandemi, masih mendingan. Ini lebih parah," kata Alan saat ditemui Kompas.com, Senin (16/1/2023).

Kue keranjang di Pasar Glodok. Kompas.com/Krisda Tiofani Kue keranjang di Pasar Glodok.

Menurut Alan yang berjualan lapak kali lima kawasan Jalan Pancoran Raya, mahalnya harga kue keranjang dari produsen besar, menjadi penyebabnya.

Harga kue keranjang yang dijualnya berkisar Rp 35.000 hingga Rp 50.000.

Wijaya, generasi kedua Toko Kue Ibu Hj. Yanti, juga menyatakan hal serupa.

"Ada perubahan omzet ya semenjak pandemi, kue jadi rada mahal," kata Wijaya saat ditemui Kompas.com pada hari yang sama.

Namun, menurut Wijaya yang menjual kue keranjang seharga Rp 45.000 hingga Rp 65.000 itu, omzetnya kini mulai membaik dibandingkan dengan tahun awal pandemi Covid-19.

"Turun (omzetnya) hampir setengahnya sih sebenarnya karena mobilitas dibatasi, orang tidak boleh ke luar rumah," ujarnya.

Selanjutnya, ada Wawan, penjual kue keranjang di Gang Kalimati, Glodok yang memberi jawaban serupa.

"Kalau sekarang kelihatannya agak mendingan, hampir normal, tetapi belum normal maksimal. Mulai berangsur baik, sudah kelihatan, enggak banyak sih bagusnya, dikit," terang Wawan.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com