Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Cukup 8 Gelas Air Putih Per Hari Saat Cuaca Panas?

Kompas.com - 13/01/2023, 15:10 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prakiraan cuaca di sejumlah daerah Indonesia mulai berubah dari hujan menjadi cerah berawan di suhu 19-32 derajat celsius, seperti dikutip laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Perubahan cuaca dari hujan ke cerah menyebabkan kebiasaan banyak orang berubah. Salah satunya, kebiasaan minum.

Dilansir dari BBC, porsi air minum setiap orang umumnya berkisar enam hingga delapan gelas per hari.

Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh mayoritas orang dewasa demi menghindari dehidrasi.

Namun, saat cuaca panas melanda, jumlah air minum yang dikonsumsi tidak jarang bertambah banyak.

Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas St Andrews, Ron Maughan, mengatakan, tidak ada pedoman pasti terkait penambahan konsumsi air minum saat cuaca panas.

"Kebutuhan orang yang aktif secara fisik dengan pekerjaan di luar ruangan pada hari yang panas mungkin berbeda dengan orang yang tinggal di rumah ber-AC, mengendarai mobil ber-AC ke kantor ber-AC," ujar Ron, dikutip dari BBC.

Selain bergantung pada penggunaan ruang setiap hari, kebutuhan air minum juga dipengaruhi oleh sedikit banyaknya aktivitas yang dilakukan.

Orang yang akitf bergerak perlu mengonsumsi air minum lebih banyak daripada orang yang tidak banyak bergerak.

Pasalnya, gerakan akan memicu keringat dan membuat tubuh kehilangan air serta garam sehingga perlu mengganti cairan tersebut.

Baca juga:

Minum teh dan kopi rendah kafein

Pada masa kolonial, kopi menjadi komoditas yang memikat pemerintah kolonial Belanda yang kerap melakukan korupsi.Freepik/tsyboleg Pada masa kolonial, kopi menjadi komoditas yang memikat pemerintah kolonial Belanda yang kerap melakukan korupsi.

Dibandingkan dengan air putih, mengonsumsi susu dianggap lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan air dan garam dalam tubuh.

Sebab, menurut Ron, air putih biasa dapat membuat tubuh memiliki terlalu banyak cairan dan kekurangan garam. Akhirnya, air akan dibuang dengan memproduksi urin.

Susu secara alami memiliki kandungan garam, gula, dan laktosa yang dibutuhkan untuk merangsang penyerapan air di usus.

Sama juga halnya dengan air kelapa yang mengandung garam, kalium, dan karbohidrat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com