KOMPAS.com - Chili oil atau minyak cabai biasa dijadikan pelengkap makanan atau bumbu masakan.
Minyak cabai banyak tersedia di pasaran, baik dalam bentuk botolan maupun stoples berukuran kecil.
Selain itu, ada juga yang kerap membuat minyak cabai sendiri di rumah untuk stok bumbu masakan.
Dikutip dari The Spruce Eats, minyak cabai memang dapat dijadikan stok karena tahan disimpan lama.
Di suhu ruang saja, minyak cabai dalam kemasan tertutup bisa tahan selama dua hingga tiga bulan.
Penyimpanan minyak cabai bisa mencapai enam bulan setelah dibuat bila ditaruh di lemari es.
Baca juga:
Sementara itu, dikutip dari Still Tasty, minyak cabai yang disimpan dalam wadah tertutup dan ditaruh kulkas bisa tahan selama 24 bulan.
Suhu dingin kulkas dapat menjaga kualitas atau rasa minyak cabai selama disimpan. Walaupun agak mengeras, minyak cabai akan kembali ke tekstur semula saat dikeluarkan dari kulkas.
Berbeda dengan minyak cabai yang dibuat sendiri di rumah, produk minyak cabai di pasaran bisa jadi memiliki waktu kedaluwarsa yang berbeda.
Sebaiknya, perhatikan tanggal produksi, batas penggunaan, atau waktu penggunaan paling tepat, sebelum menggunakan minyak cabai kemasan.
Cara terakhir untuk memastikan kualitas minyak cabai setelah disimpan adalah dengan mencium baunya.
Bila tampilan atau bau minyak cabai tidak berubah, kemungkinan bahan makanan ini masih aman digunakan. Sebaliknya, bau yang tidak sedap menunjukkan bahwa minyak cabai sebaiknya tidak digunakan.
Baca juga: