Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Indonesia Dijual ke Belanda, Transaksi Capai 5,6 Juta Dollar AS

Kompas.com - 04/09/2022, 14:33 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Indonesia baru saja menjual kopi ke Belanda dengan nilai nilai transaksi awal kerja sama mencapai 5,6 juta dollar AS yang terdiri dari 2,5 juta dollar AS kontrak pembelian dan 3,1 juta dollar AS berupa nota kesepahaman.

Penjualan ini digawangi oleh Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara, yang merupakan proyek gabungan dari berbagai badan usaha milik negara (BUMN), perusahaan swasta, dan lembaga riset.

Direktur Komersial PTPN III Dwi Sutoro selaku Ketua PMO menyampaikan sejak diluncurkan pada Januari 2022, 1. PMO Kopi Nusantara telah memiliki pilot projects di 6 provinsi, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Aceh yang mencakup lebih dari 7.000 hektar lahan perkebunan kopi dan melibatkan lebih dari 4.000 petani.

"Kita melakukan penandatanganan kontrak pembelian kopi antara stakeholders yang tergabung di PMO Kopi Nusantara dengan para importir di wilayah Belanda dan sekitarnya," kata Dwi Sutoro dalam seremoni Pameran Pasar Kopi di Amsterdam, Belanda, Sabtu (3/9/2022).

Transaksi ini dilakukan lewat aplikasi Agree yang dikembangkan PT Telkom Indonesia. Lewat aplikasi Agree, konsumen bisa melihat traceability dan sustainability dari produk yang mereka beli.

Sebagai upaya mempopulerkan produk kopi, PMO Kopi Nusantara juga menggelar Pameran Pasar Kopi bersama Roemah Indonesia.

Baca juga: Pameran Sejarah Kopi Indonesia Pertama Akan Digelar di Amsterdam

Dalam pameran, dihadirkan sejarah kopi di Indonesia pada masa kolonial dan pameran produk-produk kopi. Ada 97 jenis produk kopi yang dipamerkan. Mulai dari green bean hingga produk turunan kopi lainnya. 

Kopi yang dibawa berasal dari 11 daerah, yaitu Ijen, Gayo, Mandailing, Karo, Kerinci, lampung, Java Preanger (area Garut dan Bandung), Dieng, Bali Kintamani, Flores, dan Toraja.

"Kopi dari masing-masing daerah ini memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan indikasi geografis setiap daerah. Sebagai contoh, biji kopi arabika terbaik yang kami bawa dari Ijen memiliki cita rasa yang unik yang berbeda dengan cita rasa biji kopi terbaik dariri Bali atau wilayah lainnya," ujar Dwi.

Para pengunjung yang sebagian besar warga Belanda, menikmati pameran serta suguhan kopi susu dari Kopi Tuku. 

Menteri BUMN Erick Thohir yang menyaksikan penandatanganan kontrak di pameran tersebut, mengapresiasi program ini karena memajukan industri kopi di Indonesia dari hulu ke hilir. Apalagi, 96 persen industri kopi di Indonesia adalah 

Baca juga: Melihat Proyeksi Bisnis Toko Kopi Kekinian di Indonesia

"Petani kopi harus dilindungi karena mereka kreator yang membuat kopinya. Nah karena itu kita membuat konsep di mana petani kopi dikasih pinjaman dari bank-bank, dikasih bibit dan pupuk yang sesuai, lalu juga dengan asuransi gagal panen jika mereka terdampak. Nah kuncinya adalah offtaker-nya bisa dari kita sendiri atau dari para buyer yang percaya dengan kopi Indonesia," ujar Erick.

Erick mengatakan, Uni Eropa tercatat sebagai konsumen kopi dunia terbesar, yakni mencapai 2,4 juta ton per tahun, atau 24 persen dari total konsumsi kopi dunia. Sejak dahulu, lanjutnya, Belanda adalah pasar potensial bagi komoditas kopi Indonesia. 

“Rata-rata warga Belanda meminum empat cangkir kopi sehari. Hal ini menunjukkan potensi pasar yang besar bagi Kopi Indonesia di Belanda yang memiliki sejarah sejak zaman dahulu,” ungkap Erick.

Pameran Pasar Kopi dilangsungkan dari 1-11 September 2022 di Posthoornkerk, Amsterdam, Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com