Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Tren Makanan Berbasis Nabati di Indonesia?

Kompas.com - 02/07/2022, 19:32 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Konsumsi makanan sehat gencar dilakukan oleh sebagian besar orang saat pandemi Covid 19.

Hal ini disampaikan oleh Senior Marketing Manager perusahaan bahan makanan Kerry Indonesia  Rizky Adrian saat acara media gathering di Almond Zuzzhini Cooking Studio pada Rabu (29/6/2022).

Menurut survei yang dilakukan oleh Kerry Indonesia, ada tiga kelompok alasan seseorang memilih untuk beralih ke makanan sehat, yaitu karena sehat, baik untuk bumi, dan alasan diet.

Salah satu cara penerapan pola makanan sehat yang disampaikan Rizki yaitu mengonsumsi makanan yang berasal dari bahan nabati (plant-based).

Baca juga:

Plant-based menyasar flexitarian

Dikutip dari laman Kompas.com yang tayang pada Jumat (30/4/2021) menuliskan bahwa flexitarian adalah pola makan yang mendorong mengonsumsi makanan plant based (nabati) lebih banyak dibanding protein hewani.

Orang yang termasuk flexitaran lebih fleksibel dan tidak seperti vegetarian atau vegan yang lebih ketat.

Data Kerry Indonesia menunjukkan bahwa 42 persen masyarakat secara global dan 32 persen penduduk Australia telah beralih menjadi flexitarian.

Rizki menilai tingginya angka flexitarian memberikan peluang yang besar untuk plant-based lebih mudah diterima oleh masyarakat.

"Pasarnya makanan plant-based itu justru menyasar flexitarian, bukan menyasar vegan, karena kuantitas vegan di Indonesia masih sedikit," kata Rizki pada Rabu (29/6/2022).

Menurut Rizki, keberadaan flexitarian menunjukkan bahwa ada kelompok orang yang mulai mempertimbangkan, mencoba, dan mencari opsi makanan sehat. 

Melihat hal ini ,Rizky memproyeksikan tren plant-based sebagai makanan sehat akan terus berjalan dan berkembang, terutama di Indonesia.

Baca juga:

Ilustrasi sajian makanan yang berasal dari buah dan sayuran untuk flexitarian.
Dok. Shutterstock/Prostock-studio Ilustrasi sajian makanan yang berasal dari buah dan sayuran untuk flexitarian.

Perubahan produk plant-based

Rizky mengatakan bahwa meskipun saat ini bahasan plant-based tidak lagi ramai diperbincangkan seperti saat awal pandemi, ini bukan berarti tren plant-based menjadi turun.

"Sekarang tren plant-based itu tidak menurun, tetapi promosi yang dilakukan oleh industri yang berhenti. Hal ini karena produk yang disampaikan oleh produsen tidak sesuai ekspektasi konsumen," katanya. 

Apabila makanan plant-based yang diterima oleh konsumen tidak sesuai dengan ekspektasi, maka ini akan mempengaruhi jumlah permintaan.

Meskipun begitu, Rizki tetap yakin bahwa tren plant-based akan kembali naik di kalangan masyarakat Indonesia.

"Sekarang sudah banyak switching produk. Dulu hanya produk makanan, sekarang minuman yang dipromosikan di sosial media," katanya. 

Banyaknya tipe produk plant-based yang disediakan oleh produsen saat ini diyakini Rizki sebagai salah satu jalan untuk menaikkan kembali tren plant-based di Indonesia.

Baca juga:

 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com