Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tradisi Tiup Lilin Kue Ulang Tahun, dari Mana Asalnya?

Kompas.com - 02/09/2021, 10:37 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kue dan lilin bagaikan sepaket dalam tradisi ulang tahun pada abad ke-21 ini.

Sebelum meniup lilin, biasanya ada iringan lagu dan doa yang dilontarkan bagi yang sedang berulang tahun. 

Dari mana tradisi meniup lilin kue ulang tahun ini bermula?

Melansir Mental Floss, tradisi tiup lilin kue ulang tahun sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.

Pada masa peradaban Yunani Kuno, beberapa masyarakat Yunani diketahui membawa kue yang dihias dengan lilin menuju kuil.

Kue dan lilin yang dibawa ke kuil ditujukkan untuk dewi perburuan atau yang dikenal dengan nama Artemis.

Baca juga:

Mereka menganggap bahwa lilin yang menyala dan diletakkan pada kue akan membuat kue bersinar seperti bulan.

Selain itu, asap yang dihasilkan dari lilin juga dipercaya dapat membawa setiap doa ke langit. 

Bukan hanya sebagai alat pemujaan, ada juga teori lain yang menyebut bahwa tradisi lilin ulang tahun dimulai oleh orang Jerman.

Pangeran Ludwig Von Zinzindorf yang merayakan ulang tahunnya dengan mengadakan festival mewah pada 1746. Ia disebut sebagai orang yang pertama kali menciptakan tradisi tiup lilin.

Kue ulang tahun Pangeran Ludwig Von Zinzindorf merupakan kue yang dipanggang di oven dan dibuat beberapa lubang yang diisi dengan lilin.

kue ulang tahunPIXABAY/JEEVANSINGLA kue ulang tahun

Namun, sejarah meniup lilin kue ulang tahun tidak berhenti sampai di sana.

Beberapa orang juga percaya bahwa tradisi meniup lilin kue ulang tahun dimulai pertama kali pada perayaan ulang tahun anak di Jerman.

Baca juga:

Perayaan ulang tahun anak-anak yang disebut dengan kinderfest itu berlangsung sejak 1700-an.

Sebuah lilin ulang tahun yang dinyalakan dan diletakkan di atas kue disebut sebagai lambang cahaya kehidupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com