Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2021, 16:11 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sate membutuhkan tusuk bambu untuk menyusun potongan daging yang akan dimasak di atas alat bakar sate.

Umumnya, tusuk sate bambu berbentuk panjang dan tipis dengan bagian ujung yang lancip untuk memudahkan daging sate yang akan disusun rapi.

Setelah dibakar, sate bisa dinikmati langsung menggunakan tusukannya.

Sayangnya, tidak hanya daging sate yang berubah warna, beberapa bagian tusuk sate bambu juga ikut berubah warna menjadi kehitaman akibat proses pembakaran.

Baca juga: Resep Daging Suwir Bumbu Pedas, Bisa Pakai Sate Sisa

Namun, apakah tusuk sate bambu yang sudah digunakan masih bisa dipakai kembali?

Melansir The Spruce Eats, jika masih dalam keadaan bagus dan layak, tidak masalah untuk menggunakan tusuk sate bambu setelah dibakar.

Tusuk sate yang bisa dipakai kembali merupakan tusuk sate bambu yang tebal dan tidak terlalu hangus.

Kalau kamu berencana untuk menggunakan tusuk sate bambu sebanyak dua kali, sebaiknya rendam tusuk sate terlebih dahulu sebelum dipakai.

Baca juga: 4 Cara Membuat Sate Kambing agar Empuk dan Tidak Bau Prengus

ilustrasi sate kambing. SHUTTERSTOCK/Reezky Pradata ilustrasi sate kambing.

Meski ketebalan tusuk sate dinilai penting, proses perendaman tusuk sate bambu juga dapat membantu tusuk sate tidak terlalu hangus saat dibakar.

Gunakan panci besar berisi air hangat untuk merendam tusuk sate bambu. Kemudian, masukkan tusuk sate bambu ke dalam panci hingga terendam.

Biarkan tusuk sate bambu direndam dalam air hangat selama 20 menit hingga 4 jam. 

Tiriskan tusuk sate dengan baik dan masukkan ke dalam kantong plastik yang bisa ditutup rapat. 

Baca juga: 4 Cara Membuat Sate Kambing agar Empuk dan Tidak Bau Prengus

Letakkan plastik berisi tusuk sate bambu ke dalam freezer agar proses memasak sate bisa lebih cepat dan tusuk sate bisa digunakan kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com