Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prof Tata Tunggu Istri 10 Tahun agar Dikukuhkan Jadi Guru Besar Bersama

Kompas.com - 26/04/2024, 09:54 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepasang suami istri dikukuhkan menjadi Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) secara bersama pada Selasa (23/4/2024).

Pasangan suami istri ini adalah Prof. Dr. Tata Wijayanta, S.H., M. Hum., dari Fakultas Hukum dan Prof. Dr. Ir. Sri Rahayu, M.P.,dari Fakultas Kehutanan UGM.

Pengukuhan Ini tepat di hari ulang tahun sang istri yang ke-59. Namun dibalik pengukuhan dua orang gubes ini, ada kisah luar biasa yang mereka jalani.

Prof Tata, sang suami, rela menunggu 10 tahun agar bisa dikukuhkan bersama sang istri tercinta.

Baca juga: Suami Istri Ini Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ke-198 dan 199 di ITS

Tunggu 10 tahun agar dikukuhkan jadi gubes bersama istri

Selama kurun waktu itu, pihak Dekanat UGM selalu mengingatkan dirinya untuk segera melaksanakan pidato pengukuhan. Namun ia tetap kukuh dan bersabar seraya menunggu sampai istrinya mendapat gelar Profesor.

"Saya bersyukur, pada hari ini pidato pengukuhan Guru Besar ini dapat saya lakukan," jelasnya, dilansir dari laman UGM, Jumat (26/4/2024).

Kepada sang istri, Prof Tata menyampaikan ucapan terima kasih karena selalu memberikan dukungan moril dengan pengorbanan tenaga, waktu, dan biaya sehingga ia bisa mendapat gelar Guru Besar.

Pada kesempatan itu, Prof. Tata juga sempat menyampaikan ucapan selamat ulang tahun pada istri tercintanya.

Baca juga: Cerita Devy, Lulus S2 Kedokteran Unair yang Gapai IPK 4,00

"Tentunya secara khusus juga saya ucapkan pada momen yang sangat berbahagia ini, Selamat Ulang Tahun, sehat, sukses, dan selalu bermanfaat bagi sesamanya," ucapnya, saat memberikan pidato pengukuhan yang berjudul Balai Harta Peninggalan sebagai Kurator Publik dalam Pengurusan dan Pemberesan Harta Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan Kepailitan: Peluang dan Tantangan.

Di ujung pidato pengukuhannya, Prof. Tata mengatakan meraih jabatan Guru Besar merupakan proses yang panjang.

Jabatan ini bukan hanya capaian akademik, namun juga refleksi atas perjuangan yang tidak terwujud tanpa bantuan dan pengorbanan banyak pihak, termasuk dari dukungan istrinya.

Selanjutnya, pada pidato pengukuhan Prof. Sri Rahayu menyampaikan pidato pengukuhan tentang peran patologi hutan di tengah perubahan iklim global. Menurut Sri, terdapat ratusan jenis patogen yang berinteraksi dengan ekosistem hutan tanaman.

Namun adanya perbedaan tingkat pengetahuan tentang fisiologi, siklus hidup dan iklim yang mendukung perkembangan patogen sehingga menjadi tantangan bagi para ahli penyakit hutan.

Sementara daftar spesies patogen secara khusus telah ditangani oleh para peneliti jumlahnya masih sangat sedikit.

"Perubahan iklim global akan terus terjadi termasuk juga di Indonesia, maka risiko akan terjadi outbreak penyakit hutan semakin meningkat potensinya. Permasalahan ini sangat kompleks dan perlu ditangani secara bersama-sama dengan melibatkan berbagai pihak terkait," katanya.

Prof. Sri Rahayu tidak lupa juga menyampaikan ungkapan rasa terima kasih dan perasaan cintanya pada sang suami atas dukungan yang telah diberikan dengan berjuang bersama-sama dari awal.

"Terima kasih selalu memberikan doa dukungan dan kasih sayang dan cintanya selama ini. Sehingga saya berada pada tahap pencapaian ini. Semoga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah dan selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com