Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Raditya, Mahasiswa Tunanetra yang Lulus Cumlaude di UI

Kompas.com - 10/04/2024, 07:06 WIB
Sania Mashabi,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mahasiswa penyandang tunanetra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI) Raditya Arief Putrasetiawan berhasil lulus dari Program Studi (Prodi) Sastra Arab dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,84.

Tidak hanya IPK yang tinggi, Raditya juga berhasil lulus dalam waktu belajar hanya 3,5 tahun saja.

"Saya terlahir dalam kondisi tunanetra, tapi saya berhasil menamatkan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia dengan predikat cumlaude," kata Raditya dikutip dari akun Instagram resmi UI, Selasa (9/4/2024).

Raditya mengatakan, prestasi yang ia raih tidak lepas dari dukungan kampus UI dan perkembangan teknologi digital yang membuatnya lebih mudah dalam belajar.

Baca juga: Kisah Ventri, Sempat Tak Ada Biaya Kuliah hingga Lulus dengan IPK 3,95

Teknologi mudahkan Raditya selama kuliah

Kata Raditya, semua materi dalam bentuk teks bisa dikonversikan menjadi audio untuk membantu penyandang disabilitas.

"Perkembangan teknologi digital memudahkan saya dalam mengakses materi pembelajaran," ujarnya.

Pada skripsinya, Raditya mengangkat tentang Minat dan Motivasi Penyandang Tunanetra dalam Pembelajaran Bahasa Arab.

Menurut Raditya, saat ini semakin banyak penyandang tunanetra yang menyukai dan memahami pentingnya belajar bahasa utamanya untuk mendapat prospek pekerjaan yang lebih baik.

Baca juga: Cerita Dina, Lulus S3 dari Unair dengan IPK Sempurna 4,00

Meski demikian masih banyak penyandang tunanetra yang takut menempuh pendidikan umum mengingat banyaknya kendala pada akses pembelajaran bagi disabilitas.

"Namun, saya mampu membuktikan bahwa penyandang disabilitas dapat bersaing dan berprestasi," tutur dia.

Sebelum memutuskan mengambil Program Studi (prodi) Bahasa Arab, Raditya sempat ingin kuliah di jurusan Matematika dan Fisika namun tidak bisa karena terkendala dengan fisik.

Baca juga: Cerita Devy, Lulus S2 Kedokteran Unair yang Gapai IPK 4,00

Namun hal itu tidak membuatnya patah semangat, Raditya tetap memastikan nilai-nilai mata pelajaran bidang sosialnya tetap baik dan berhasil masuk UI lewat jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) atau kini disebut SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi).

"Saya berharap dapat terus mewujudkan mimpi-mimpi saya. Dan semoga akses pendidikan dan pekerjaan di Indonesia untuk para disabilitas semakin terbuka," pungkas Raditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com