Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswanya Jadi Korban Penipuan Magang ke Jerman, UNJ Minta Pemerintah Evaluasi

Kompas.com - 31/03/2024, 13:21 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Edura Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Syaifudin menilai sistem program magang untuk mahasiswa Indonesia harus kembali dievaluasi oleh pemerintah.

Hal ini dikatakan Syaifudin setelah mahasiswanya merasa tertipu ketika mengikuti program magang Ferienjob di Jerman.

"Ini menjadi ironis di sistem pendidikan indonesia. Dan tentunya regulasi terkait program magang menurut kami benar-benar dievaluasi," kata Syaifudin dalam siaran YouTube Obrolan News Room Kompas.com, Kamis (28/3/2024).

Baca juga: KBRI Berlin: Ferienjob adalah Kerja Paruh Waktu, Bukan Program Magang Mahasiswa

Syaifudin menegaskan pihaknya bersama puluhan perguruan tinggi lain telah menjadi korban penipuan dari agen penyalur pekerjaan PT SHB.

PT SHB, kata Syaifudin, merupakan pihak yang bertanggung jawab membawa ribuan mahasiswa Indonesia termasuk UNJ untuk mengikuti program Ferienjob di Jerman.

"UNJ dan juga perguruan-perguruan tinggi yang lain baik itu yang negeri ataupun swasta itu adalah korban dari dugaan penipuan yang dilakukan oleh PT SHB dalam program tersebut," ujarnya.

Menurut Syaifudin, ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan dan dilakukan oleh PT SHB sebagai agen pemberi pekerjaan.

Mulai dari mahasiswa yang hanya dijemput oleh sepasang suami istri ketika tiba di Jerman hingga pemotongan gaji yang tidak pernah diberitahukan saat sosialisasi di Indonesia.

"Dalam tanda tangan kontrak memang menggunakan bahasa jerman tapi diterjemahkan oleh saudari E. Ternyata setelah dibaca salah satu perjanjian kontrak itu ada pemotongan dari honor," ujarnya.

Baca juga: Kemendikbud Minta Kampus Lindungi Mahasiswa yang Terlibat Ferienjob

"Nah pemotongan honor ini yang tidak disampaikan pada saat sosialisasi," lanjut dia.

Kendati demikian, Syaifudin membantah jika ada yang menyebut adanya eksploitasi selama mahasiswanya menjalani program Ferienjob di Jerman.

Menurut Syaifudin, seluruh mahasiswa UNJ sudah mengetahui jenis pekerjaan yang akan dilakukan selama mengikuti program Ferienjob dan diberikan tempat tinggal yang layak.

"Secara umum dari mahasiswa kami tidak ada yang mengatakan dirinya mengalami eksploitasi yang berlebihan, kekerasan fisik maupun yang berkaitan dengan penyekapan yang tidak manusiawi," ungkapnya.

"Mereka diberikan tempat tinggal yang layak. Dan Jerman ini salah satu dari 10 negara yang memang sistem pekerjanya sangat ketat kalau ada yang melanggar langsung di-band" jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com