Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Kurikulum Merdeka, Mendikbud: Guru Mulai Punya Paradigma Baru

Kompas.com - 22/03/2024, 14:53 WIB
Sania Mashabi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, saat ini banyak guru yang memiliki paradigma baru tentang pendidikan.

Paradigma baru itu didapatkan setelah para guru menerapkan Kurikulum Merdeka yang digagas Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Kemendikbud: Banyak Guru Merasakan Manfaat Kurikulum Merdeka

"Banyak sekolah sekarang banyak kepala sekolah dan guru-guru yang mulai mengimplementasi Kurikulum Merdeka mulai punya paradigma yang baru," kata Nadiem dikutip dari akun YouTube resmi penyanyi Putri Ariani, Jumat (22/3/2024).

Menurut Nadiem, guru-guru yang menerapkan Kurikulum Merdeka ini sudah tidak lagi sekadar menjadi administrator kurikulum seperti sebelumnya.

Namun, para guru telah menjadi penggerak pendidikan untuk memajukan pendidikan dan kemampuan siswa di sekolah dengan cara mereka masing-masing.

"Bukan cuma menjadi administrator kurikulum saja, tapi benar menjadi penggerak pendidikan di masing-masing sekolahnya," ujarnya.

Nadiem memahami saat ini memang belum semua sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka dan memiliki paradigma baru tentang pendidikan.

Namun, Nadiem meyakini, saat ini Kurikulum Merdeka tengah terus menjalar ke seluruh penjuru Indonesia.

"Belum tentu semua sekolah seperti itu tapi sedang ada gerakan masif yang merubah sekolah-sekolah yang ada di Indonesia," ungkapnya.

Tak lupa, Nadiem menjelaskan lagi terkait awal mula munculnya gerakan Kurikulum Merdeka yang salah satunya karena kurikulum sebelumnya dinilai terlalu kaku.

Baca juga: Apa Itu Kurikulum Merdeka yang Jadi Kurikulum Nasional 2024?

Kurikulum yang kaku, menurut Nadiem, justru akan sulit diadaptasi oleh siswa dan sekolah-sekolah di seluruh penjuru Indonesia.

"Jadi menurut saya merdeka belajar menjadi paradigma dimana yang terpenting anak-anak itu belajar setiap anak di levelnya masing," tutur Nadiem.

Melalui Kurikulum Merdeka, Nadiem ingin anak-anak bisa belajar dengan baik dan perasaan yang menyenangkan, karena bobot materinya juga sudah dikurangi 30-40 persen.

Demikian juga guru yang awalnya hanya menjadi pelaksana kurikulum, kini justu menjadi co-creator kurikulum.

Baca juga: Kemendikbud: Daerah 3T Paling Banyak Rasakan Manfaat Kurikulum Merdeka

"Guru-guru diberi fleksibilitas bagaimana cara me-manage waktu mereka dan guru-guru diberi tugas baru yaitu memimpin perubahan di masing-masing sekolah," tutup Nadiem Makarim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com