Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Waode Nurmuhaemin
Penulis

Praktisi pendidikan, penulis buku dan novel pendidikan

Membaca Hasil Tes PISA 2022

Kompas.com - 31/12/2023, 13:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH 22 tahun terjebak di lingkaran peringkat 10 terbawah untuk tiga kategori kemampuan yang diukur dalam Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia akhirnya keluar dari kubangan dan bayang-bayang gelap rangking PISA.

Pada 5 Desember, jam 11 siang waktu Paris adalah pengumuman hasil PISA 2022 secara resmi.

Tes PISA ke delapan ini diikuti 81 negara dengan jumlah 690.000 peserta. Mereka mewakili 29 juta siswa berusia 15 tahun, yang duduk di sekolah menengah dari negara-negara OECD dan partisipan.

Tes PISA kali ini dilakukan setelah dunia babak lebur dihajar Covid 19, semua negara menghadapi learning loss. Karena alasan inilah, India menunda keikutsertaanya untuk kedua kalinya sejak 2009.

Satu jam setelah pengumuman tersebut, negara-negara peserta PISA menurunkan sejumlah ulasan di media massa terkait hasil tes negara masing-masing. Banyak negara yang kecewa, tidak sedikit bergembira.

Finlandia, misalnya, negara yang dulu sangat bersinar di PISA, meskipun secara keseluruhan memenuhi standar nilai OECD, namun peringkat negara itu untuk semua kategori belum bisa mengeser Estonia sebagai negara Eropa peringkat teratas.

Negara yang pernah jadi kiblat pendidikan terbaik dunia itu, pada laman University Of Jyvaskyla menurunkan satu judul yang cukup menggelitik, yaitu “Unprecedented PISA round – performance fell in most OECD countries”, kebanyakan negara OECD turun dalam skor, tetapi naik secara peringkat.

Kementerian Pendidikan Singapura gerak cepat memuat prestasi prestisius setelah berada di peringkat teratas semua lini.

Secara garis besar negara-negara yang bertengger di puncak teratas di tiga kategori, yaitu matematika, membaca dan sains, gambaran singkatnya:

  • Bidang matematika peringkat pertama adalah Singapura, disusul Macau, Taipe, Hongkong, Jepang, Korea , Estonia dan Swiss.
  • Bidang membaca berturut-turut, yakni Singapura, Irlandia, Jepang, Korea, Taipe, Estonia, Macau, dan Kanada.
  • Bidang sains, yakni Singapura, Jepang, Macau, Taipe, Korea, Estonia, dan Hongkong.

Terlihat secara kasat mata bahwa Asia mendominasi rangking satu sampai lima di semua kategori. Tentu saja secara umum kita menarik kesimpulan bahwa sistem pendidikan terbaik dunia di tingkat menengah mulai menunjukan tren bergeser ke Asia.

The New York Times edisi 5 Desember setelah pengumuman PISA dirilis, menurunkan artikel berjudul “Math Scores Dropped Globally, but the U.S. Still Trails Other Countries”. Artikel tersebut menyoroti prestasi siswa Amerika yang turun, bahkan melebihi siswa di negara lain.

Siswa Amerika tertinggal dibanding negara-negara industri yang selevel dengan Amerika, yaitu Inggris, Jerman, dan Australia. Bahkan sangat jauh tertinggal dibandingkan negara-negara peringkat papan atas seperti Singapura, Jepang, Korea, dan Estonia.

Peringkat Indonesia

Sementara Indonesia, hasil PISA 2022 diumumkan oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makrim melalui kanal YouTube Kemendikbud.

Meskipun turun di semua poin untuk tiga kategori, yaitu matematika, membaca, dan sains, jika dibandingkan 2018, Indonesia naik 5-6 peringkat.

Mungkin bisa diasumsikan peringkat Indonesia ada di 11 atau 12 rangking terbawah untuk tiga kategori itu. Rangking Indonesia pada 2018 adalah 74 dari 79 atau peringkat enam terbawah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com