Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HGN 2023, Pakar Unair: Kesejahteraan Guru Harus Merata

Kompas.com - 26/11/2023, 11:39 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unair

KOMPAS.com - Guru sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Sebab, profesi guru memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa, sehingga layak disebut sebagai pahlawan.

Pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 yang jatuh pada 25 November 2023, maka semua harus memberikan apresiasi kepada para guru di seluruh Indonesia.

Atau HGN sebagai sebuah bentuk penghormatan kepada para guru yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pada 2023 ini, berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud Ristek, Hari Guru Nasional mengusung tema “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”.

Baca juga: Sejarah Lahirnya PGRI yang Diperingati Setiap 25 November

Terkait hal itu, pakar Universitas Airlangga (Unair), Dr. Listiyono Santoso, SS., MHum., memberikan tanggapannya.

Menurutnya, peringatan Hari Guru Nasional merupakan bentuk apresiasi terhadap para guru.

"Peringatan Hari Guru Nasional merupakan bentuk apresiasi negara terhadap guru yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa. Meskipun sejatinya, guru tidak bisa dibayar oleh apapun," ujar Listiyono dilansir dari laman Unair, Jumat (24/11/2023).

Guru, pahlawan tanpa tanda jasa

Ia juga mengatakan bahwa “guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa”, yang merupakan kalimat kiasan yang bermakna guru tidak bisa terbayar oleh apapun. Hal itu bukan berarti tidak ada penghargaan apapun untuk guru.

"Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa bukan berarti tidak ada penghargaan apapun untuk guru, tapi justru tidak ada penghargaan yang sepadan untuk membayar jasa guru," terang Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FIB Unair itu.

Dikatakan, hal tersebut karena guru sudah siap mewakafkan hidupnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga, aspek material tidak bisa digunakan untuk mengukur kinerja guru.

Untuk itu, kini terdapat berbagai permasalahan yang harus terselesaikan bersama. Salah satunya adalah kesejahteraan guru yang masih di bawah kata sejahtera. Hal tersebut terjadi pada guru honorer yang masih banyak ada di negeri ini.

"Guru honorer memiliki gaji yang jauh di bawah kata sejahtera. Hal itu menjadi persoalan, karena ketika masalah kebutuhan sehari-hari saja belum terpenuhi, maka dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa akan kurang maksimal," terang Listiyono.

Jadi, walaupun kini telah ada upaya dari pemerintah yaitu dengan adanya sertifikat guru, namun hal tersebut masih belum merata. Hal itu terjadi karena sistem rekrutmen guru yang kurang optimal.

Baca juga: Nadiem Makarim: Guru Harus Lanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

"Seharusnya pemerintah menjamin kesejahteraan semua guru bisa merata. Hal tersebut bisa kita lakukan dengan cara memperbaiki semua sistem dari dasar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com