Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim: Guru Harus Lanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

Kompas.com - 26/11/2023, 09:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengajak para guru untuk tetap melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.

Hal itu diungkapkan Nadiem pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2023 di kantor Kemendikbud Ristek, Jakarta, Sabtu (25/11/2023).

Pada peringatan HGN 2023 ini juga merupakan ruang apresiasi kepada para guru atas semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi dalam Merdeka Belajar demi terwujudnya pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi peserta didik.

Tentu, HGN 2023 ini menjadi tahun terakhir Nadiem menjabat sebagai Mendikbud Ristek. Ia pun tak bisa menyembunyikan kesedihan akan kerinduannya untuk bertemu dengan para guru di tahun-tahun mendatang.

Baca juga: Sejarah Lahirnya PGRI yang Diperingati Setiap 25 November

Meski demikian, ia menyimpan keyakinan bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar.

"Saya merasa sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu/Bapak semua. Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nahkoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir," ungkap Nadiem dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi.

Dulu atau pada tahun pertama Merdeka Belajar, Kemendikbud Ristek menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar peserta didiknya.

"Kita menerapkan Asesmen Nasional (AN) agar kita semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid," terang Nadiem.

Sedang di tahun berikutnya, pihaknya meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional bertujuan untuk mengukur tujuan perubahan maka Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu.

Baca juga: Ini Sejarah dan Makna Hari Guru Nasional

Ia mengatakan bahwa kurikulum tersebut telah ditunggu-tunggu para guru. Sebab tak hanya meringankan beban murid saja, ada pula pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam.

Tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya, berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan peserta didik.

Untuk itu, sekarang ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar.

Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Tak hanya itu saja, terobosan besar Kemendikbud Ristek berikutnya ialah menghadirkan Pendidikan Guru Penggerak.

Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi pemimpin pembelajaran, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.

Sedangkan yang terakhir menurut Nadiem yang juga sangat membahagiakan baginya adalah semakin dekatnya capaian target 1 juta guru ASN PPPK.

Tentunya untuk memenuhi kebutuhan guru karena langkah ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pendidik.

"Semua ini membuat saya percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Profil 10 Guru Indonesia yang Jadi Pahlawan Nasional

"Selamat Hari Guru Nasional. Mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar," harap Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com