Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil 10 Guru Indonesia yang Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 25/11/2023, 07:17 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan Hari Guru Nasional dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) selalu dilaksanakan bersamaan pada 25 November.

Perayaan besar bagi para guru ini juga tak lepas dari sosok para guru Indonesia yang sejak lama berjuang di jalur pendidikan.

Ada 10 profil guru Indonesia yang dikenal juga sebagai pahlawan nasional.

Siapa saja pahlawan nasional yang juga seorang guru? Cek selengkapnya di bawah ini untuk memperingati berdirinya persatuan para guru se-Indonesia ini. 

10 profil pahlawan nasional yang juga guru

1. Ki Hajar Dewantara

Tut Wuri Handayani, dari belakang, seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan. Semboyan milik Ki Hajar Dewantara ini melekat kuat bagi para siswa.

Dilansir dari laman Direktorat SMP Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Bapak Pendidikan Nasional ini seringkali sosoknya diabadikan dalam peringatan Hari Guru Nasional.

Baca juga: Hari Guru Nasional 2023, Mendikbud: Ada Beberapa Pencapaian Selama 4 Tahun Terakhir

Karena kiprahnya yang telah membangun Perguruan Nasional Taman Siswa dan menjadi cikal bakal sistem pendidikan di Indonesia inilah beliau sering dijadikan teladan bagi guru dan siswa.

2. K. H. Ahmad Dahlan

Tak cuma menjadi ulama dan pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis adalah seorang guru.

Pemikirannya sebagai guru saat itu mulai terasah ketika ia kurang setuju dengan sistem pendidikan kolonialisme yang menuju ke arah sekularisme dan westernisasi.

Menurut Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.

3. R. A. Kartini

Pahlawan nasional lain yang juga seorang guru, adalah R. A Kartini. Selain memperjuangkan emansipasi wanita, ia mendirikan Sekolah Wanita di Rembang untuk wanita pribumi supaya bisa merasakan pendidikan.

4. Dewi Sartika

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com