Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sejarah dan Makna Hari Guru Nasional

Kompas.com - 25/11/2023, 07:54 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Guru adalah pendidik atau orang yang melaksanakan tugas mendidik atau mengajar, membimbing serta mengarahkan.

Di Indonesia, peran pendidik sangat vital karena punya tugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, guru juga disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Kali ini, tepatnya 25 November 2023 diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap guru yang telah berjuang dalam membentuk karakter generasi muda.

Bagi siswa, apakah sudah paham sejarah hari guru? Seperti apa makna di balik Hari Guru Nasional di Indonesia?

Baca juga: Sejarah Lahirnya PGRI yang Diperingati Setiap 25 November

Dilansir dari laman Inspektorat Jenderal Kemendikbud Ristek, Jumat (24/11/2023), ini penjelasannya.

Sejarah Hari Guru

Hari Guru Nasional tidak hanya menjadi wadah untuk menghargai pengabdian para pendidik, tetapi juga mencerminkan rasa syukur terhadap jasa guru dalam membangun pondasi pendidikan bangsa.

Sejarah Hari Guru Nasional berawal pada tahun 1945. Pada waktu itu, terbentuklah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) setelah sebelumnya Persatuan Guru Indonesia (PGI) menyelenggarakan Kongres Guru Indonesia perdana di Surakarta, Jawa Tengah, pada 24-25 November 1945.

Kemudian tanggal 25 November secara resmi ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1994.

Pemilihan tanggal 25 November tidaklah sembarangan. Sebab itu dipilih untuk menghormati Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dianggap sebagai pelopor pendidikan bagi rakyat.

Baca juga: Sehari Jadi Guru di SDK Sorowajan, Ortu Beri Materi Pengelolaan Sampah

Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia

Ternyata, Ki Hajar Dewantara yang sebenarnya bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, lahir pada 2 Mei 1889.

Ia bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang pemikir, budayawan, dan tokoh pergerakan nasional.

Konsep pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara mencakup prinsip bahwa pendidikan harus menyentuh aspek holistik individu, tidak hanya aspek kognitif tetapi juga moral, emosional, dan fisik.

Sedangkan salah satu sumbangsih terbesar Ki Hajar Dewantara adalah mendirikan sekolah Taman Siswa pada 1922.

Taman Siswa menjadi lembaga pendidikan yang membuka pintu bagi anak-anak pribumi untuk mendapatkan pendidikan formal. Semangatnya untuk memajukan pendidikan bangsa menjadi inspirasi utama pemilihan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.

Makna Hari Guru Nasional

Selai itu, Hari Guru Nasional juga bukan hanya sekadar perayaan seremonial saja. Tapi lebih dari itu, ini adalah momen refleksi untuk memahami betapa pentingnya peran guru dalam mengarahkan generasi muda menuju masa depan yang lebih baik.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com