Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PNP Inovasi Alat Pendeteksi Daun Ganja Kering, Harga Lebih Murah

Kompas.com - 26/09/2023, 06:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Politeknik Negeri Padang (PNP) membuat inovasi menarik yakni alat pendeteksi daun ganja kering yang punya banyak keunggulan.

Bahkan alat tersebut juga terbilang sangat terjangkau karena dibuat di dalam negeri, bukan alat yang harus didatangkan dari luar negeri.

Dilansir dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Senin (25/9/2023), pengembangan alat tersebut hasil kolaborasi antara PNP dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat melalui program Matching Fund 2023.

Tentu, inovasi ini melibatkan dosen dan mahasiswa PNP lintas program studi (Prodi), yakni Prodi Teknik Elektronika dan Prodi Rekayasa Perangkat Lunak.

Baca juga: Ganja untuk Medis? Ini Penjelasan Guru Besar Farmasi UGM

Menurut Hendrick, dosen sekaligus ketua tim alat deteksi daun ganja, ide pengembangan alat ini bermula dari kebutuhan BNNP Sumatera Barat akan alat pendeteksi daun ganja kering saat mereka melakukan razia.

Dengan keterbatasan personil, BNNP Sumatera Barat memerlukan alat untuk membantu mereka melakukan razia secara lebih efektif.

"Kota Padang sebenarnya bukan pengguna, tetapi merupakan jalur perlintasan ganja," ujarnya dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi.

"Oleh karena itulah, BNNP merasa perlu adanya inovasi berupa alat deteksi daun ganja kering yang lebih portabel yang bisa dibawa kemana-mana saat razia," jelas Hendrick.

Dijelaskan, alat deteksi ganja kering ini menggunakan sejumlah sensor yang bekerja seperti hidung elektronik. Alat ini juga dirancang berbasis teknologi internet of thing (IoT) yang bisa digunakan multi device.

Baca juga: Inovasi Mahasiswa UB, Bonggol Jagung Dibuat Jadi Sedotan

Alat ini mampu mendeteksi keaslian daun ganja kecil relatif lebih singkat dengan tingkat keakuratan mencapai 90 persen.

Tak hanya dirancang dengan multi device dan berbasis IoT, alat ini juga dirancang secara portabel yang akan memudahkan petugas BNNP Sumatera Barat untuk melakukan razia secara bersamaan di sejumlah lokasi yang berbeda.

"Sebenarnya BNNP sudah memiliki alat deteksi daun ganja kering, akan tetapi alatnya tidak bisa dibawa kemana-mana. Selain itu harganya juga relatif mahal," ungkap Hendrick.

Jika dibandingkan dengan alat deteksi daun ganja kering yang sudah ada, Hendrik mengatakan bahwa alat yang mereka kembangkan di PNP jauh lebih murah.
Adapun keunggulan lainnya adalah sifatnya yang portable atau lebih kecil dan mudah dibawa ke mana-mana.

Sedang alat yang dimiliki BNNP itu harganya mencapai Rp 1 miliar. Bahkan setiap pengembangan software, masih harus membayar lagi.

Untuk itulah adanya alat yang dikembangkan PNP ini jauh lebih murah. Hendrick memperkirakan harga satu unit alat deteksi daun ganja kering yang dibuatnya diperkirakan hanya sekitar Rp 30 juta saja.

Baca juga: Politeknik Negeri Samarinda Inovasi Mesin Perontok Padi Tenaga Surya

Harga tersebut diperkirakan masih bisa ditekan lagi ketika sudah dikembangkan menjadi produk massal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com