Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

O2SN 2023 Diikuti 1.557 Atlet Muda, Terdapat 231 Siswa Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 12/09/2023, 09:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2023 resmi dibuka di GOR Laga Tangkas, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (11/9/2023).

Ada sebanyak 1.577 atlet muda yang siap berkompetisi di ajang tersebut. Bahkan terdapat pula 231 peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).

O2SN 2023 ini diadakan oleh Kemendikbud Ristek melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).

Menurut Plt. Kepala Puspresnas Hendarman, penyelenggaraan O2SN 2023 bertujuan untuk menyediakan wadah kompetisi dalam bidang olahraga atau kinestetik peserta didik.

Baca juga: Ikut Olimpiade Informatika 2023 di Hongaria, Siswa Indonesia Raih 4 Medali

Selain itu juga sebagai bagian dari upaya komprehensif dalam penumbuhkembangan budaya belajar, motivasi berprestasi, kreativitas, dan sportivitas dan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, dan pembentukan peserta didik yang memiliki kepribadian dengan karakter unggul.

"Saya ucapkan selamat berkompetisi kepada semua peserta O2SN 2023. Kalian semua adalah penantang sejati, generasi emas kebanggaan orang tua, sekolah dan daerah kalian, teruslah berjuang untuk menjadi jawara dan menjadi inspirasi bangsa," terang Hendarman dikutip dari keterangan tertulis Kemendikbud Ristek.

Beri ruang bagi atlet berkebutuhan khusus

Sementara Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, menyambut baik dan berbangga bahwa O2SN bisa kembali diselenggarakan secara luring pascapandemi Covid-19.

"Tunjukkan bahwa kalian adalah anak-anak hebat Indonesia, terus berlatih dan bertanding hingga prestasi tertinggi," ucap Dede Yusuf saat membuka O2SN secara resmi.

Dari olimpiade tersebut, menurut Dede Yusuf, pemerintah akan terus menanamkan semangat pantang menyerah, membangkitkan semangat berolahraga, dan kesadaran akan kebugaran bagi peserta didik, sekaligus semangat kebangsaan.

"Mencapai sebuah prestasi dalam olahraga, tentu membutuhkan waktu yang lama dan jalan yang panjang. Untuk itu, diperlukan strategi pengembangan bakat dan prestasi olahraga, salah satunya melalui O2SN," jelas Dede Yusuf.

Baca juga: OSN 2023, DKI Jakarta Juara Umum Usai Raih 71 Medali

Pada kesempatan tersebut, Dede juga mengapresiasi Kemendikbud Ristek karena terus memberikan ruang yang sama bagi peserta didik berkebutuhan khusus sehingga lahir bibit talenta-talenta terbaik untuk Paralympic.

"O2SN adalah salah satu ajang yang sangat strategis dalam rangka melakukan identifikasi dan pembibitan calon-calon atlet sejak dini. Untuk itu, kita harus terus memonitor dan membina calon atlet ini agar dapat meraih prestasi tertingginya," harap dia.

Sebagai pembinaan olahraga jangka panjang

Bayu Rahadian selaku Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), mengungkapkan O2SN merupakan bentuk implementasi dari pengembangan pembinaan olahraga jangka panjang.

Tentunya, ini merupakan langkah konkret, kolaborasi, dan kontribusi dari Kemendikbud Ristek dalam mendukung Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sesuai dengan amanat Presiden dalam memperbaiki tata kelola khususnya ekosistem pembinaan olahraga di Indonesia.

Untuk peserta O2SN 2023 ini diikuti sebanyak 1.557 siswa yang terdiri dari 373 siswa SD, 312 siswa SMP, 332 siswa SMA, 309 siswa SMK, dan 231 PDBK.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com