Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Broken Home Gapai Beasiswa Kuliah ke Taiwan

Kompas.com - 05/09/2023, 18:58 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Supi Haris tumbuh dan berkembang sebagai anak broken home. Meski begitu, tidak mematahkan semangatnya untuk berjuang meraih pendidikan terbaiknya.

Dia percaya, melalui pendidikan harapan untuk masa depan yang lebih baik bisa diwujudkan.

Supi merupakan mahasiswa semester 5 pada Prodi D4 Teknik Informatika di Politeknik Negeri Padang (PNP).

Baca juga: 66 Perguruan Tinggi Miliki Akreditasi Unggul dari BAN-PT

Dia menjadi salah satu dari rombongan penerima beasiswa (awardee) Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) tahun 2023 yang terbang ke Taiwan.

"Alhamdulillah, bisa dapat kesempatan ini (IISMA). Ini adalah salah satu impian Supi untuk bisa merasakan pengalaman tinggal dan belajar di luar negeri," ucap dia dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Selasa (5/9/2023).

Bagi Supi yang selama ini hanya mengandalkan beasiswa dari pemerintah agar bisa sekolah, IISMA adalah kesempatan yang memang tidak bisa ia sia-siakan.

Sejak SMP, Supi juga sudah menaruh mimpi pada untuk bisa mengikuti student exchange seperti yang selama ini ia baca di buku-buku ia baca dalam buku-buku Andrea Hirata.

"Dari SMP saya sudah kepikiran ingin bisa belajar di luar negeri, mengikuti student exchange. Bagus juga untuk menambah wawasan pengalaman kita dan bekal untuk pendidikan kita ke depannya," ucap Supi.

IISMA, lanjut Supi, adalah sebuah privilege untuk anak-anak seperti dirinya yang tidak memiliki kemampuan lebih dari sisi materi untuk bisa menikmati rasanya pendidikan di luar negeri.

IISMA juga menjadi pintu yang diharapkan dapat membuka jalan untuk pendidikan dan masa depan yang lebih baik.

"Inginnya memang bisa membangun jejaring yang mungkin bisa menjadi jalan atau kesempatan untuk nanti bekerja atau melanjutkan sekolah," kata alumnus MAN 2 Kota Padang ini.

Baca juga: 10 Jurusan Teknik Informatika Terbaik Indonesia, Ada Binus dan Telkom

Supi gapai beasiswa sejak SD

Bisa dibilang, jalan hidup Supi memang tak mudah. Sejak usia enam tahun, dia harus terpisah dari kedua orang tuanya yang memutuskan untuk bercerai.

Supi tidak hidup dengan ayah atau ibunya. Dia justru memilih untuk tinggal bersama keluarga bibinya yang merawatnya sedari kecil.

"Ayah tinggal di Pariaman. Ibu tinggal di Bandung. Supi tinggal dengan keluarga Tante dari Ayah di Padang," jelas dia.

Sejak kecil, Supi terbiasa hidup mandiri. Dia harus belajar lebih giat dari rekan-rekannya demi mendapatkan beasiswa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com