Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kukuhkan 2 Guru Besar, Ketua Sidang Senat Ingatkan Bahaya Pragmatisme dan Oportunisme

Kompas.com - 24/08/2023, 18:26 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Krisnadwipayana (Unkris) kembali mengukuhkan dua guru besar dalam Sidang Terbuka Senat Unkris, Rabu (23/8/2023). Mereka adalah Prof. Budi Supriyatno sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Administrasi dan Prof. Sutomo sebagai Guru Besar Madya Fakultas Ekonomi.

Prof. Budi Supriyatno adalah guru besar ke-13 Unkris yang merupakan Guru Besar Tetap pada Fakultas Ilmu Administrasi. Sedang Prof. Drs. Sutomo merupakan Guru Besar Madya yang pertama pada Fakultas Ekonomi Unkris.

Ketua Senat Unkris Prof. Gayus Lumbuun dalam sambutan mengungkapkan rasa syukurnya atas pengukuhan dua guru besar Unkris.

"Kita patut bersyukur karena Unkris kini bertambah lagi guru besarnya. Ini tentu akan memperkuat barisan untuk mengantarkan Unkris sebagai Kampus Unggul pada 2025,” kata Prof. Gayus.

Dalam kesempatan tersebut Prof. Gayus mengingatkan adanya sifat pragmatis yang ditemukan pada sebagian mahasiswa. Sifat ini identik dengan orang yang mempunyai keinginan keras dan tidak mau dikalahkan oleh orang lain untuk mencapai keinginannya.

Pragmatisme mahasiswa yang terjadi di lingkungan kampus adalah ketidakjujuran akademik seperti plagiarisme dan berperilaku curang dalam ujian. “Ini merupakan permasalahan yang klasik terjadi dalam dunia pendidikan,” kata Prof. Gayus.

Karena itu, lanjut Prof. Gayus, diperlukan tindakan tegas untuk mengantisipasi cara-cara kecurangan mahasiswa sehingga kredibilitas perguruan tinggi tetap terjaga dengan baik.

Selain itu, mengantisipasi sifat atau karakter pragmatis juga diperlukan untuk membangun rasa tanggung jawab yang besar guna memahami tercapainya ilmu pengetahuan yang dituntut di perguruan tinggi yang bisa menjadikan tumbuh dan berkembangnya tujuan dari cita-cita.

Beberapa cara diantaranya adalah memperkenalkan konsep idealisme dan realistis.

Baca juga: Unand Kukuhkan 5 Guru Besar dari 2 Fakultas

Idealisme merupakan suatu sifat dari seseorang yang meyakini bahwa kebenaran adalah sesuatu hal. Sedang realistis adalah sifat seseorang yang memikirkan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak melebihi kemampuannya.

“Ketiga sifat yakni pragmatis, idealis dan realistis tentu masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya. Apabila ketiga sifat tersebut dilakukan secara bersamaan maka sifat pragmatis, idealis, dan realistis akan membantu berpikir secara instan, rasional, dan kenyataan sebagai suatu realita,” tambah Prof. Gayus.

Menurut Prof. Gayus, satu sifat dalam perilaku yang harus dihindari adalah oportunis, yaitu perilaku yang selalu ingin mencari keuntungan untuk dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain.

Orang oportunis tidak layak untuk dijadikan sahabat karena hanya bersahabat dengan orang yang dianggapnya bermanfaat untuk dirinya sendiri, mengambil keuntungan dari anggota kelompok, mengambil keputusan hanya secara situasional dengan segala alasannya.

Sementara itu, dalam orasi ilmiahnya berjudul "Peran Manajemen Pemerintah untuk Mempidanakan dan Memiskinkan Pejabat", Prof, Budi Supriyatno menyampaikan rasa prihatinnya terhadap maraknya korupsi di Indonesia yang dilakukan oknum pejabat mulai dari menteri, gubernur, bupati/walikota, lurah/ kepala desa, hakim, jaksa, polisi, pengusaha, hingga pengacara.

Pun anggota DPR/DPRD yang nota-benenya sebagai pengawasan Pemerintah untuk menyelamatkan anggaran negara, ikut larut dalam korupsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com