Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sani, Maba Unila, Bercita-cita Memajukan Pendidikan di Papua

Kompas.com - 24/08/2023, 16:23 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Lampung (Unila) digelar pada 14-18 Agustus 2023.

Menariknya, dari 9.165 peserta itu, ada 11 mahasiswa baru (maba) jalur beasiswa afirmasi yang tersebar di beberapa fakultas.

Salah satunya yang datang dari Pegunungan Bintang, Papua Tengah, Sani Ngep. Sani berhasil menjadi mahasiswa Unila dengan usaha keras yang telah ia lewati sejak di bangku sekolah.

Ia mempersiapkan diri untuk mendapatkan beasiswa ini dari SMA kelas 10 dan dengan penuh perjuangan.

Baca juga: Mahasiswa Unila Inovasi Alat Monitoring Kualitas Udara

"Sejak kelas 10 saya sudah menargetkan nilai tinggi dalam setiap mata pelajaran supaya dapat beasiswa untuk kuliah," ujarnya, seperti dilansir dari laman Unila, Kamis (24/8/2023).

Sani menceritakan bahwa dirinya pernah gagal dalam menempuh perkuliahan melalui jalur UTBK, namun ia tak patah semangat hingga akhirnya mendaftar beasiswa afirmasi dan diterima di Unila.

Unila menjadi pilihannya dengan pengarahan dari sekolah bahwa terdapat akreditasi internasional di beberapa program studi.

Tentu, keluarga Sani turut memberikan dukungan penuh kepadanya dan sangat senang dengan adanya beasiswa penuh selama Sani berkuliah.

"Saya senang sekali bisa menjadi keluarga Universitas Lampung, walaupun masih baru di sini saya sudah memiliki banyak teman, belajar budaya baru, dan beberapa hari ini sudah mendapatkan materi yang luar biasa," kata dia.

Ingin majukan pendidikan di Papua

Diterima di FISIP, mahasiswa Ilmu Administrasi Negara ini sangat bersyukur dengan segala hal yang mendukungnya untuk meraih cita-cita menjadi seorang gubernur.

"Cita-cita saya mau jadi gubernur karena tujuan utama saya itu memperbaiki pendidikan, khususnya di tempat asal saya di Papua," ungkapnya.

Daerah Pegunungan Bintang yang sulit dijangkau melalui jalur darat dan sisanya harus menggunakan pesawat menyebabkan pendidikan daerah tersebut tertinggal.

Tak hanya itu, cuaca pegunungan yang cenderung dingin membuat beberapa tenaga pendidik sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Baca juga: Simak 6 Cara Mengatasi Culture Shock bagi Mahasiswa Baru

Maka dari itu, dengan pengalaman masa kecil Sani di daerah asalnya, ia pun bertekad untuk membangun daerahnya dan ingin membantu orang-orang yang tidak mampu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com