Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreativitas Guru Alpius, Buat Murid Cinta Lagu Daerah di Tengah Demam Kpop

Kompas.com - 15/03/2023, 07:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Budaya Korea masuk ke Indonesia beragam bentuknya, mulai dari musik, makanan, serial drama, hingga film.

Bahkan, laporan resmi #KpopTwitter tahun 2020 menyebut, Indonesia jadi negara nomor satu yang paling banyak mencuit tentang Kpop.

Tidak ingin murid-muridnya melupakan budaya lokal, guru-guru dan Kepala SMPN 1 Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur membuat proyek pembelajaran yang mengangkat kearifan lokal daerah Kutai Barat.

Guru Alpius Ezra dan rekannya, guru Yusuf Perwito merupakan dua guru yang memotori proyek kearifan lokal melalui lagu daerah Benuaq Tinga Tengkui.

Proyek Kearifan Lokal menjadi salah satu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengajak siswa mengenal dan mencintai lagu daerahnya.

Baca juga: Cara Kreatif Sekolah Tumbuhkan Jiwa Wirausaha Siswa lewat Kegiatan Bertani Modern

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sendiri merupakan bagian Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sebagai upaya untuk mewujudkan Pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Alpius mengatakan, proyek ini menjadi salah satu cara agar murid-murid di SMPN 1 Barong Tongkok yang merupakan remaja tidak lupa akan budayanya sendiri.

"Saat Kpop masuk, terbanting budaya daerah. Tugas kita bagaimana anak kembali mengenal dan mencintai budaya daerahnya, terutama di sini, Kutai Barat Kalimantan Timur," ujar Alpius ketika ditemui Kompas.com di SMPN 1 Barong Tongkok, Kutai Barat, Selasa (14/3/2023).

Bukan dengan menghafal lagu

Alpius mengatakan, membuat murid mengenal dan mencintai lagu daerah bukan dengan hafalan. Kegiatan menghafal lagu yang selama ini banyak diterapkan menurutnya malah membuat murid bosan dan tidak tertarik.

Karena itu, dengan dukungan dari rekan-rekan guru dan Kepala Sekolah, Alpius merancang kegiatan menyanyi lagu daerah dengan metode pembelajaran aktif.

Sebelum bernyanyi, Alpius mengajak murid-murid untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Kemudian, murid dibimbing melakukan observasi lagu daerah yang akan mereka nyanyikan. Mulai dari mencari tahu sejarahnya hingga maknanya.

Baca juga: Saat IPA Jadi Pelajaran Favorit Siswa dan Guru Jadi Idola

Setelah mendapatkan hasil observasi, setiap kelompok berbagi informasi tentang apa saja yang mereka dapatkan tentang lagu daerah tersebut.

Secara tidak langsung, aktivitas observasi dan berbagi informasi ini juga mendidik murid untuk mencari literatur terpercaya sekaligus belajar bekerja sama atau gotong-royong.

Setelah menemukan makna, barulah murid-murid diajak untuk bernyanyi bersama-sama. Dilakukan di aula sekolah, dengan bimbingan tutor sebaya dan iringan musik. Bersama dengan guru-guru.

Guru Alpius Ezra, merupakan guru yang SMPN 1 Barong Tongkok yang memotori proyek kearifan lokal melalui Lagu Benuaq Tinga Tengkui.Dok. KOMPAS.com/AYUNDA PININTA KASIH Guru Alpius Ezra, merupakan guru yang SMPN 1 Barong Tongkok yang memotori proyek kearifan lokal melalui Lagu Benuaq Tinga Tengkui.

Tidak hanya guru yang aktif mengajar, murid-murid yang sudah andal menyanyikan lagu daerah diajak menjadi tutor sebaya bagi teman-temannya atau adik kelas.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com