Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan ITS Ini Bangun Startup Simplus Mudahkan Kelola Bisnis Fashion

Kompas.com - 23/11/2022, 12:35 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pria itu bernama Ardika Rifqi. Dia merupakan lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang mampu membangun perusahaan rintisan (startup) Simplus.

Aplikasi startup Simplus ini memudahkan pengusaha atau perusahaan dalam mengelola operasional bisnis fashion.

Baca juga: Batas Usia Pendaftaran 8 Sekolah Kedinasan Favorit, Cek Infonya

"Itu karena dengan Simplus kamu tidak perlu lagi merekap orderan dan stok produk secara manual, semua sudah terekam dengan otomatis dan simpel di dalam 1 dashboard," ujar dia dalam keterangannya, Rabu (23/11/2022).

Tak lupa, dengan Simplus lebih memudahkan kamu dalam menjalankan bisnis, karena sudah terintegrasi dengan Tokopedia, Shopee, dan Qris dinamis.

Dia mengaku, ketika bisnis yang dijalankan tidak memiliki prosedur yang jelas dan dipahami semua tim, maka akan berdampak ke perusahaan.

Untuk itu, ketika menggunakan Simplus, maka rekap orderan bisa secara otomatis, sistem pembayaran lebih baik, dan dukungan dari customer service yang terintegrasi langsung dengan marketplace.

"Dengan sistem integrasi marketplace, Simplus membuat pengelolaan stok barang di marketplace tempat anda menjual barang jadi lebih efisien," jelas dia.

Kiat bangun usaha Simplus

Ilustrasi jalankan operasional bisnis fashion lebih mudah dengan aplikasi startup yang terintegrasi marketplace.DOK. Pribadi Ilustrasi jalankan operasional bisnis fashion lebih mudah dengan aplikasi startup yang terintegrasi marketplace.

Dalam menjalankan bisnis usaha Simplus, dirinya selalu belajar hal yang baru. Tak lupa keluar dari zona nyaman dan tidak pernah menyerah.

Dia menyebut, bisnis startup Simplus yang dijalankannya baru berdiri di awal 2022.

Baca juga: Pakar Unpad: Gempa Cianjur Bukan Bagian dari Sesar Cimandiri

Meski baru berdiri, dia optimis bisnis yang dijalankannya akan berjalan baik.

Walaupun demikian, dia tidak lupa akan adanya persaingan kompetitor yang bisa mengganggu kinerja bisnis Simplus.

"Jadi dibutuhkan sebuah brand untuk membuat Simplus bisa lebih dikenal dari kompetitor lainnya. Itu yang kita jalankan," jelas dia.

Bangun usaha melihat dari adanya peluang

Sebelum bangun usaha, dia bekerja di salah satu starup di San Francisco, Amerika Serikat (AS).

Setelah melihat adanya peluang dan betapa hebatnya jika mempunya perusahaan startup sendiri, maka dirinya memutuskan untuk mendirikan Simplus.

Dia berharap, bisnis yang dijalankannya bisa dinikmati oleh masyarakat dan bisa menjadi solusi yang belum pernah ada di market.

Baca juga: 43 Jurusan Unair dan Daya Tampung 2022, Referensi Masuk PTN 2023

"Jadi saatnya berbisnis fashion lebih simpel dengan Simplus, agar tidak lagi kewalahan mengatur banyak hal secara manual. Dengan begitu, hidup akan seimbang dan bisnis bisnis berkembang serta bisa menikmati waktu luang dalam jalankan bisnis fashion," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com