Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Soal ANBK 2022 bagian Literasi untuk SMA/MA/SMK/Paket C

Kompas.com - 24/08/2022, 16:35 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2022 merupakan program penilaian terhadap mutu sekolah di setiap jenjang pendidikan.

Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan Kemendikbud Ristek untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.

Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi), Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar.

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) siswa.

Baca juga: Tips Memulai Bisnis Anti-gagal dari Dosen IPB

Contoh soal bagian literasi untuk SMA/MA/SMK/Paket C

Untuk jenjang SMA/MA/SMK/Paket C saat ini sudah sampai tahapan gladi bersih Asesmen Nasional.

Sedangkan bentuk soal Asesmen Nasional terdiri dari:

  • Pilihan ganda
  • Pilihan ganda kompleks
  • Menjodohkan
  • Isian Singkat
  • Uraian

Mengutip dari laman pusmendik.kemdikbud.go.id, Rabu (24/8/2022) berikut contoh soal ANBK 2022 bagian literasi untuk jenjang SMA/MA/SMK/Paket C.

Teks di bawah ini untuk contoh soal nomor 1 dan 2

Ramin Tak Kunjung Pulang

Ramin nyaris menjerit, tangannya tertumbuk dahan hanyut saat buru-buru sembunyi di dalam pelukan akar, untung ia segera melihat dahan itu. Hampir ia mengira dahan itu adalah mulut buaya yang siap menelan lengannya.

Teringat lagi ia pada Aco, sejak semusim lalu ia ikut Dadan karena hasil cengkehnya tak bagus, sementara tengkulaknya minta selalu dibayar. Aco tertangkap petugas saat adu mulut di warung nasi lemak lantaran ia mengumpat pada preman yang menutupi jalan.

Hari itu memang perpaduan nasib sial jatuh di hadapan Aco. Umpatannya didengar preman, adu mulut terjadi, dan petugas sedang lewat. Apes. Aco lalu dibawa petugas, digiring bagai ternak ke tengah lapangan, dipukuli dengan bengis saat mencoba kabur, ditanyai macam-macam, didenda hingga ia tak sanggup bayar, diambil hasil kerjanya satu musim, dideportasi, pulang ke rumah dengan tangan hampa, ditunggu tengkulak pula. Bah! Hilang sudah satu kebun cengkeh dirundung sial.

Gara-gara Aco juga, petugas kini memburu Ramin dan Dadan. Ternyata Dadan memang sudah dicari-cari petugas karena beberapa kali memasukkan tenaga kerja tanpa izin. Ramin memang tak berpikir panjang saat berangkat kerja dengan Dadan, yang penting ia bisa membawa pulang uang untuk menikahkan anaknya, buat pengobatan sakit gula ayahnya, dan sisanya bisa ia belikan mesin cuci yang saban hari diminta istrinya.

Ramin tak mau nasib nahas Aco terjadi pada dirinya. Wajah sumringah anak gadisnya sudah terbayang girang menyambutnya dengan ransel penuh uang.

Bunyi langkah mendekat, pelan, Ramin membeku, sekuat-kuatnya menahan napas. Baginya lebih baik tak bernapas daripada tertangkap petugas-petugas berwajah garang itu. Bisik-bisik makin kencang. Ramin memutar otak. Kalau mereka melihat rumput-rumput rebah itu, atau kalau ada satu dua orang cukup jitu tebakannya, mungkin mereka bisa yakin kalau pelarian yang mereka kejar bersembunyi di antara akar pohon.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com