KOMPAS.com - Kini, kesehatan menjadi hal yang penting. Terlebih masih dalam masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Terkait penyakit ginjal, masyarakat juga harus menjaga salah satu organ penting dalam tubuh. Jangan sampai ginjal terganggu dan sakit.
Menurut akademisi FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Metalia Puspitasari M.Sc., Sp.PD., KGH., penyakit ginjal terus meningkat setiap tahun.
Baca juga: Penyebab Gagal Ginjal, Info Stikes Citra Delima
Bahkan diproyeksikan menjadi penyebab kematian ke-5 pada tahun 2040. Dalam Bincang-bincang Santai RAISA Radio, dokter Meta memberikan penjelasan.
"Sepuluh persen orang yang mengalami gangguan ginjal itu adalah gangguan ginjal yang kronis atau yang sudah lama," ujarnya dikutip dari laman UGM.
Dikatakan, 9 dari 10 orang tidak paham dan tidak mengetahui kalau ia mengalami gangguan ginjal. "Tema ginjal kali ini untuk menjembatani kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ginjal," papar Meta.
Dikatakan, gangguan ginjal terbagi menjadi dua, yaitu gangguan ginjal akut (terjadi secara tiba-tiba) dan kronis (sudah lama terjadi).
Gangguan ginjal akut biasanya disebabkan oleh hal lain, seperti:
Baca juga: Dokter RSA UGM: Anak Muda Potensi Gagal Ginjal gara-gara Suplemen
Sementara itu, gangguan ginjal kronis disebabkan oleh penyakit jangka panjang, seperti:
Selain itu, terdapat beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk deteksi dini gangguan ginjal antara lain jika:
"Kita juga bisa melakukan pemeriksaan laboratorium seperti ureum, kreatinin, dan urine untuk mengetahui fungsi ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal," terangnya.
Baca juga: Fakultas Keperawatan Unair: Ini 7 Cara Mencegah Gagal Ginjal
"Ada juga pemeriksaan elektrolit. Ketika seseorang mengalami gangguan ginjal, elektrolit ini menjadi tidak seimbang. Ini pemeriksaan sederhana yang bisa dilakukan," imbuhnya.
Selain itu, jika merasakan gejala gangguan fungsi ginjal, Meta menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam terdekat.
Untuk gangguan ginjal, kita bisa:
1. Berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam sambil dilihat gangguan ginjalnya ke arah apa.
2. Kalau gangguan ginjal karena adanya pembesaran prostat, bisa kemudian dikonsultasikan dengan dokter spesialis urologi.
3. Apabila prostat yang membesar menyebabkan gangguan aliran kencing, perlu dilakukan tindakan tertentu.
4. Jika gangguan ginjal disertai adanya gangguan tumor di daerah ginekologi atau rahim, bisa dikonsultasikan ke dokter penyakit dalam atau dokter kandungan.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Tenggorokan Gatal Pakai Ramuan Alami, Info Ners Unair
5. Selain dokter penyakit dalam, kita bisa berkonsultasi ke dokter penyakit dalam yang khusus konsultan ginjal dan hipertensi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.