Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Kompetisi Tingkat Asia, Mahasiswa Kedokteran UGM Sabet Juara 1

Kompas.com - 29/07/2022, 14:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat ikut kompetisi Asian Medical Students Conferences (AMSC) 2022 di Korea University, Seoul pada 17-23 Juli 2022 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih prestasi.

Mahasiswa FK-KMK UGM Rifkanisa Nur Faiza bersama rekan kerja satu tim dari Universitas Sam Ratulangi dan UI berhasil meraih juara 1 kategori Poster Ilmiah.

Menurut Rifkanisa, AMSC 2022 merupakan kompetisi yang diperuntukan bagi kedokteran di Asia. Pada kompetisi tahun ini diikuti tim-tim kuat dari 28 negara di kawasan Asia Pasifik dan Oceania.

Baca juga: Mahasiswa Itera Inovasi Filter Air Bersih Berbahan Limbah

Namun, sebelum melaju babak final, timnya harus bersaing terlebih dahulu dengan peserta lainnya di tingkat nasional.

Sabet juara 1

Tentu dalam Pre Conference Competition AMSC 2022) dan berhasil mendapatkan peringkat pertama. Selanjutnya mewakili Indonesia di tingkat internasional.

"Di tingkat internasional diseleksi lagi dan 9 terbaik berhak mengikuti final untuk mempresentasikan gagasannya," ujarnya dikutip dari laman UGM, Senin (25/7/2022).

Adapun sembilan terbaik ini merupakan tim yang berasal dari Inggris, Thailand, Indonesia, India, Singapura, serta Korea Selatan.

Ia menjelaskan, timnya terpilih menjadi juara dengan mengajukan karya berupa systematic review & meta-analysis.

Baca juga: Pakar Farmasi UGM: Ini Ciri Obat Palsu dan Cara Mengenalinya

Dikatakan, dalam karya yang mereka ajukan menekankan pada penggunaan Virtual Reality (VR) Telerehabilitation untuk meningkatkan keseimbangan dan gaya berjalan pada pasien Parkinson's Disease (PD).

Rifkanisa menyampaikan bahwa penyakit Parkinson (PD) adalah gangguan neurodegeneratif & gerakan paling umum secara global dengan prevalensi meningkat 155,5 persen dalam 20 tahun.

Karenanya mereka tergerak untuk berkontribusi membantu mencarikan solusi terapi bagi penderita penyakit tersebut.

Menurutnya, upaya rehabilitasi dini bermanfaat untuk meningkatkan fungsi motorik, kontrol postural, keseimbangan, dan kekuatan pasien parkinson.

Hemat biaya dan waktu

Sementara rehabilitasi dengan telerehabilitasi VR bisa lebih menghemat biaya dan waktu dan meningkatkan akses ke rehabilitasi klinis. Selain itu, cara ini juga memiliki efektivitas layaknya perawatan tatap muka.

Dari beberapa penelitian sebelumnya, menurut Rifkanisa, jika pasien parkinson dengan VR Telerehabilitiation secara signifikan memiliki peningkatan keseimbangan, gaya berjalan, dan kualitas hidup yang lebih baik daripada rehabilitasi konvensional.

Baca juga: Dosen UGM: Ini 4 Macam Aktivitas Fisik bagi Tubuh

Selain itu, adegan buatan dalam VR membuat proses perawatan menjadi:

1. menyenangkan

2. meningkatkan optimisme

3. pengalaman

4. kepatuhan pasien

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com