Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM Ungkap Penyebab Rematik dan Gejalanya

Kompas.com - 03/07/2022, 08:47 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rematik termasuk salah satu penyakit yang bisa menyerang kalangan tua maupun muda.

Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan otot tulang. Penyakit rematik juga sering dikelompokkan dalam penyakit radang sendi atau arthritis.

Pakar Reumatologi Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM)FFK-KMK UGM, dr. Deddy Nur Wachid Achadiono menjelaskan, penyakit rematik merupakan kumpulan kondisi penyakit.

Dia menerangkan, rematik itu suatu istilah besar. Di dalamnya masih ada penyakit khusus lain yang bisa dimasukkan ke dalam penyakit rematik.

Baca juga: Calon Doktor Muda UB, Syahputra Lulus dengan IPK 4,00 di Usia 26 Tahun

Rematik tidak hanya menyerang sendi

Seperti Lupus, Rheumatoid Arthritis atau Rematik Arthritis, dan lain sebagainya.

"Rematik ini juga tidak hanya menyerang sendi, namun juga bisa terjadi pada jaringan yang ada di sekitar sendi," terang Deddy seperti dikutip dari laman FKKMK UGM, Sabtu (2/7/2022).

Dia menekankan, pengapuran juga menjadi kategori rematik yang awalnya sering disalahartikan sebagai kekurangan kalsium.

"Pengapuran atau Osteo Arthritis (OA) adalah kondisi peradangan pada persendian," imbuh dia.

Biasanya OA ini, lanjut Deddy, terjadi pada tulang panggul, tangan, dan yang paling jarang terjadi adalah pada pergelangan kaki.

Baca juga: 3 Rekomendasi Beasiswa ke Inggris, Kuliah Gratis dan Tunjangan Hidup

Dokter Deddy menambahkan, OA ini terjadi dalam kompartemen sendi atau ruang sendi yang memiliki matriks tulang rawan.

Bantalan sendi perlahan bisa terkikis

OA terjadi akibat adanya kerusakan matriks pada tulang rawan atau bantalan sendi. Deddy mengungkapkan, hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor.

dr. Deddy menegaskan, bantalan sendi perlahan bisa terkikis karena berat badan berlebih atau memang karena usia.

"Sejak dewasa tulang telah bertumbuh maksimal, saat manusia bergerak, misal berjalan naik turun tangga, maka luka atau robekan pada bantalan sendi sangat mungkin terjadi," urai dia.

Baca juga: Perusahaan Kontruksi Lepas Pantai Ini Buka Lowongan Kerja S1/S2

Namun pada usia kurang dari 50 jika terjadi kerusakan pada bantalan sendi bisa dipulihkan kembali dengan terapi.

OA lebih banyak menyerang sendi besar, karena saat manusia berjalan pasti memiliki satu periode saat akan mengangkat satu kaki dan satu kaki tertinggal di bawah.

"Proses berjalan seperti itu bisa dibayangkan bahwa saat kaki melangkah akan meninggalkan beban pada kaki yang lain," tutur Deddy.

Gejala seseorang menderita Osteo Arthritis 

Dokter Deddy mengungkapkan, gejala penderita OA sangat khas yakni rasa nyeri saat organ fisik digerakkan dalam kondisi tertentu.

Baca juga: 8 Alasan Pilih Jurusan Bimbingan Konseling, Aman dari Otomatisasi

Misal kaki sakit saat naik tangga. Selain itu muncul bengkak dan merah pada persendian. Kondisi ini terjadi karena adanya peradangan sendi.

"Untuk kerusakan ringan pada sendi bisa diberikan suplementasi di dalamnya. Namun untuk kerusakan berat biasanya dilakukan tindakan pembedahan," tandas Deddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com