Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parade Langit Subuh Sepanjang Juni, Apa Itu? Ini Kata Peneliti BRIN

Kompas.com - 12/06/2022, 05:27 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Parade langit subuh akan terjadi sepanjang bulan Juni 2022. Masyarakat dapat menyaksikan adanya konfigurasi segarisnya beberapa planet di tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, menyebut, konfigurasi atau Parade Langit ini sudah bisa disaksikan sejak dini hari, tanggal 4 Juni 2022.

Konfigurasi pertama terdiri dari sejajarnya Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, dan Saturnus, pada 4 hingga 15 Juni 2022.

Baca juga: Peneliti BRIN Sebut Idul Adha Berpotensi Beda Tanggal

Selanjutnya, diikuti dengan konfigurasi kedua dengan susunan planet Merkurius, Venus, Uranus, Mars, Jupiter, Saturnus, dan Bulan, pada 16 hingga 27 Juni 2022.

Lalu diakhiri dengan konfigurasi dengan susunan yang sama dengan yang pertama, pada 28 hingga 30 Juni 2022.

Andi menjelaskan, fenomena konfigurasi ini dapat disaksikan selama kurang lebih 50 menit sesuai dengan waktu fajar masing-masing wilayah.

Mulai dari awal fajar astronomis dengan ketinggian matahari -18o atau 75 menit sebelum matahari terbit (sekitar pukul 04.30 waktu setempat).

Hingga fajar bahari, di mana ketika ketinggian matahari -6o atau 25 menit sebelum matahari terbit (sekitar pukul 05.30 waktu setempat).

“Sejak 4 hingga 30 Juni, Merkurius akan memiliki kecerlangan yang bervariasi antara +2,06 hingga -0,61. Hal ini menunjukkan bahwa Merkurius akan semakin terang sampai di penghujung bulan Juni. Sedangkan untuk Venus bervariasi, antara -3,94 hingga -3,89 yang artinya akan sedikit redup pada akhir Juni,” jelas Andi, dilansir dari laman BRIN.

Baca juga: Jeruk Bali Terancam Punah, BRIN Siap Bantu Carikan Solusi

Sementara itu, Uranus bervariasi antara +5,89 hingga +5,87, yang artinya Uranus akan sedikit lebih terang pada akhir Juni.

"Serupa dengan Mars, Jupiter, dan Saturnus yang berturut-turut bervariasi, antara +0,57 hingga +0,47, -2,25 hingga -2,41, dan +0,68 hingga +0,56,” beber Andi.

Andi mengatakan, semua fenomena ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu optik, kecuali Uranus.

“Hal ini disebabkan karena kecerlangannya lebih besar +4,7 dari batas magnitude visual maksimum bagi wilayah perkotaan, sehingga diperlukan teleskop kecil berdiameter 10-25 cm agar dapat menyaksikan Uranus,” ungkapnya.

Baca juga: Mengapa Film Horor Hantunya Selalu Perempuan?

Andi menambahkan, fenomena ini dapat disaksikan selama cuaca cukup cerah, bebas dari polusi cahaya dan medan pandang yang bebas dari penghalang.

Bahkan, bagi wilayah yang polusi cahayanya nyaris tidak ada (kondisi langit benar-benar bersih), Uranus dapat disaksikan tanpa menggunakan teleskop karena kecerlangan lebih kecil dari +6,5.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com