Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Unair: Vaksin Merah Putih Dilirik Banyak Investor

Kompas.com - 12/03/2022, 06:48 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Vaksin Merah Putih menjadi salah satu produk inovasi Universitas Airlangga (Unair) yang mendukung program hilirisasi industri di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Rektor UNAIR Prof. Mohammad Nasih dalam acara Leader Talk, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Kuliah Disetop, Ini Kronologi Konflik Dosen SBM dengan Rektor ITB

Pada acara itu, hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Rektor Unair mengungkapkan, vaksin Merah Putih yang digagas Unair telah menarik banyak investor.

Sehingga dalam perjalanannya dibutuhkan dukungan banyak pihak.

"Vaksin Merah Putih Unair sudah menarik perhatian untuk investasi. Kawan-kawan Biotis harus berinvestasi sampai dengan Rp 2,1 triliun untuk bisa memproduksi vaksin Merah Putih. Artinya, kreasi-kreasi ini ditangkap investor untuk menanamkan uangnya," ucap dia melansir laman Unair.

Rektor berharap, iklim investasi di Indonesia akan terus membaik.

Menurut dia, investasi merupakan program jangka panjang yang membutuhkan sistem yang kondusif.

Baca juga: Sering Panik? Ini Tips Hadapinya dari Psikiater RS Unair

"Unair akan berkontribusi untuk mendorong banyak investasi, khususnya pasca pandemi, dengan kreasi para Ksatria Airlangga," jelas dia.

Sejalan dengan hal itu, Luhut meminta bantuan perguruan tinggi merealisasikan keberhasilan program hilirisasi industri.

Dia berharap, Rektor Unair mengajak mahasiswa pascasarjana melihat industrialisasi yang sedang berjalan di beberapa kabupaten di Indonesia.

"Harapannya kita dapat membangun industri yang lebih maju, seperti baterai dari nikel yang menyuplai tenaga mobil listrik," ungkap Luhut.

Perihal transformasi ekonomi pasca pandemi, menurut Luhut hanya dapat direalisasikan dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Luhut mengaku, Indonesia memiliki banyak sekali potensi di human capital, tapi kualitas pendidikan yang kurang dibenahi menjadi faktor penghambat.

Baca juga: Berkaca Sejarah, Dosen Unpad: Musik Indonesia Bisa Kembali Mendunia

Oleh karena itu, Indonesia menggelontorkan banyak beasiswa dan kerja sama pendidikan tinggi Indonesia dengan luar negeri, terutama di bidang sains, agar kualitas SDM semakin meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com