Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh Dosen SBM ITB dan Rektor, Kampus Angkat Suara

Kompas.com - 10/03/2022, 13:43 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Forum Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan tidak beroperasi seperti biasanya mulai 8 Maret 2022.

Akibatnya, proses belajar mengajar tidak dilaksana secara luring dan daring. Meski begitu mahasiswa diminta untuk belajar mandiri.

Baca juga: Kuliah Disetop, Ini Kronologi Konflik Dosen SBM dengan Rektor ITB

Selain itu SBM ITB juga tidak menerima mahasiswa baru sampai sistem normal kembali.

Perkuliahan SBM ITB yang berhenti, dikarenakan dampak konflik berkepanjangan setelah Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB tahun 2003, tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.

Adanya konflik Dosen SBM ITB dan rektor, membuat kampus angkat suara.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto, sebagaimana hasil audit BPK per 31 Desember 2018, pengelolaan keuangan SBM ITB tidak sesuai Statuta ITB (PP 65/2013).

Istilah "swakelola dan otonomi" yang digunakan oleh Forum Dosen (FD) SBM ITB tersebut (merujuk kepada SK Rektor No. 203/2003) merupakan bentuk
pengelolaan keuangan yang tidak sesuai statuta, sebagaimana disampaikan oleh BPK RI.

ITB, kata dia, telah berkonsultasi dengan BPK, dan berkomitmen untuk melaksanakan arahan dari BPK.

"Hal ini merupakan masalah fundamental bagi institusi besar, dan wajib diluruskan sebagai hasil dari upaya introspeksi dan semangat perubahan untuk kemajuan bersama," ungkap dia dalam siaran persnya, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Pemilu Ditunda, Pakar Unair: Berakibat Buruk dan Panjang

Dia menyatakan, situasi pandemi Covid-19 menjadikan proses transformasi ini semakin dinamis dan kompleks terlebih dengan aturan pembatasan kegiatan, sehingga komunikasi menjadi hal yang menantang.

Komunikasi internal untuk mensosialisasikan arah perjalanan ke depan telah dilakukan melalui berbagai kanal, platform dan rapat pimpinan (seluruh Dekan F/S dan pimpinan Unit Kerja lainnya), dan dilaksanakan berulang kali.

Hal itu bertujuan, agar esensi dan guiding principles pembenahan dalam era transformasi ini dapat dipahami secara utuh.

"Sangat dimaklumi jika sebagian kelompok masih memerlukan waktu untuk bisa memahami," ucap dia.

Dia menyebut, ITB senantiasa dan akan selalu bertanggung jawab untuk menjaga kualitas pelayanan Tri Dharma kepada semua pemangku kepentingan, terutama seluruh mahasiswa.

Pimpinan ITB, lanjut dia, sangat mengapresiasi dekanat dan kolega Dosen SBM yang tetap mendukung proses transformasi ITB. Rektorat dan dekanat SBM terus berupaya menuntaskan persoalan internal dengan meminimalkan dampak, seraya meminta kepada FD SBM ITB untuk kembali menjalankan tugas dan kewajiban Tri Dharma.

Ke depan, pimpinan ITB dengan dukungan Senat Akademik (SA) dan Majelis Wali Amanah (MWA) sangat yakin,pelaksanaan transformasi ini akan memberikan kontribusi positif.

Baca juga: Dosen dan Rektor ITB Berselisih, Kampus SBM Setop Perkuliahan

"Dan ITB senantiasa di tengah-tengah alam demokrasi, keterbukaan, dan zaman perubahan cepat ini tetap dapat memberikan teladan dalam hal kepatuhan terhadap aturan/peraturan," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com