Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Riset UMN Consulting Soroti Gaya Hidup dan Perilaku Belanja Gen Z

Kompas.com - 19/02/2022, 15:52 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tak bisa dipungkiri lagi, kini gaya hidup lebih didominasi oleh para Gen Z (generasi yang lahir tahun 1996-2010). Bahkan populasinya jadi yang terbanyak di Indonesia.

Hal ini berdasarkan survei dari Badan Pusat Statistik Indonesia di 2020, Gen Z mewakili 27,94 persen dari total populasi Indonesia. Generasi pendahulunya yakni generasi milenial di posisi kedua dengan angka 25,87 persen.

Terkait hal itu, lembaga penelitian dan konsultasi independen UMN Consulting merilis laporan riset pertamanya tentang generasi yang bakal menguasai dunia.

Baca juga: Nusantara Health Security, Upaya UMN Dukung Ketahanan Kesehatan Indonesia

Adapun judul laporannya ialah 'Gen Z: Lifestyle and Consumption Habit'. Secara khusus, hasil laporannya menyoroti tentang gaya hidup dan perilaku berbelanja para Gen Z.

Target pasar baru industri

Menurut Manager UMN Consulting, Albertus Prestianta, statusnya sebagai generasi yang dominan, otomatis membuat Gen Z menjadi target pasar baru bagi dunia industri.

"Generasi muda selalu punya pemikiran yang baru dan unik," ujarnya dalam peluncuran WP-1 Report gelaran UMN Consulting kerja saja dengan Kompas.com dan Multimedia Nusantara Polytechnic secara virtual, Jumat (18/2/2022).

Albertus Prestianta menjelaskan bahwa Gen Z mempunyai cara sendiri dalam beradaptasi dan menghadapi tantangan zaman. Untuk itulah pihaknya melakukan kajian terkait Gen Z.

Sementara salah satu dosen dan juga peneliti dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Elissa D. Lestari dalam paparannya menjelaskan, Gen Z adalah calon konsumen terbesar di Indonesia.

Penelitian pada 1.321 Gen Z

Menurut Elissa, dari penelitiannya itu Gen Z adalah digital native atau generasi yang lahir dan tumbuh berkembang dalam dunia digital atau era informasi.

"Para Gen Z ini tidak lagi menemukan wartel atau warung telepon. Ini karena mereka adalah generasi yang unik atau benar-benar digital native," tutur Elissa.

Karena itu, penting bagi pengelola brand untuk mengetahui pola konsumsi dan gaya hidup Gen Z sehingga bisa melakukan pendekatan serta komunikasi yang efektif.

Baca juga: Webinar UMN: Pandemi Timbulkan Banyak Tantangan dalam Komunikasi Digital

Dalam menjalankan risetnya, UMN Consulting menggunakan metode kuantitatif di mana pertanyaan-pertanyaan riset didistribusikan secara online. Metode itu dirasa bisa memberikan gambaran yang obyektif mengenai gaya hidup dan pola konsumsi Gen Z di Indonesia.

Dikatakan, total jumlah responden Gen Z yang terlibat dalam riset ini ada 1.321 orang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan usia 17-24 tahun dan status ekonomi sosial Menengah I, rinciannya:

  • 262 responden di Sumatera
  • 480 di Jabodetabek
  • 303 di Jawa-Bali
  • 64 di Nusa Tenggara Barat dan Timur
  • 76 di Kalimantan
  • 83 di Sulawesi
  • 83 di Maluku Papua

Pada responden itu menerima puluhan pertanyaan yang mewakili tujuh aspek, yakni:

  • Konsep Diri (Self Concept)
  • Nilai Diri (Self Value)
  • Aspirasi Diri (Self Aspiration)
  • Hobi (Hobbies)
  • Kebiasaan Konsumsi (Consumption Habits)
  • Preferensi Belanja (Shopping Preference)
  • Preferensi Merek (Brand Preference)

Baca juga: Yuk Tengok Alat Penggoreng Kerupuk Rendah Minyak Inovasi Mahasiswa UNY

Role model definisikan diri mereka

Elissa juga mengatakan ada satu temuan menarik yakni Gen Z menjadikan role model untuk gaya hidupnya. Sebanyak 1.187 responden menempatkan role model sebagai hal yang mendefinisikan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com