Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Omicron Meningkat, UB dan UM Kurangi Kuliah Tatap Muka

Kompas.com - 07/02/2022, 18:43 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua perguruan tinggi negeri di Kota Malang, Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB) memutuskan mengurangi kapasitas mahasiswa yang menjalani kuliah secara tatap muka.

Imbas naiknya angka persebaran Covid-19, membuat UM yang sudah menjalankan PTM 100 persen mulai Senin (24/1/2022), akhirnya kembali melakukan perkuliahan secara hybrid (daring dan luring) kepada seluruh angkatan dan fakultas, terhitung sejak Rabu, (2/2/2022).

Langkah tersebut, diambil setelah ada kasus positif Covid-19 yang muncul. Diketahui, saat ini ada 30 orang yang teridentifikasi positif terdiri dari dosen dan mahasiswa, dan menyebar di beberapa fakultas.

Dari jumlah tersebut, 9 orang sedang menjalani isolasi di gedung milik UM. Sisanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya masing-masing

Baca juga: UB Posisi Pertama Kategori Impact Ranking Webometrics 2022

Wakil Rektor I UM Prof Budi Eko Seotjipto mengatakan, perkuliahan secara hybrid atau kombinasi antara luring dan daring diterapkan kepada seluruh mahasiswa yang menempuh pendidikan DIII dan S1.

”Kebijakan ini diambil atas saran dari Satgas Covid-19 UM dan Satgas Covid Kota Malang. Mulai berlaku pada 2 Februari dan akan dievaluasi sesuai perkembangan,” ujar Budi, saat dikonfirmasi. 

Ia mengatakan, ada tiga lokasi yang seluruh seluruh kegiatan perkuliahan akan dilakukan secara daring hingga Jumat lalu.

Sedangkan perkuliahan hybrid di gedung tersebut dilakukan mulai Senin mendatang (7/2/2022). Itu pun dengan ketentuan maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan.

”Jadi, mahasiswa yang ditandai dengan nomor ganjil mengikuti pertemuan ganjil. Begitu juga untuk nomor genap, mereka akan mengikuti pertemuan genap. Tanda ganjil dan genap bisa dilihat dari KRS (Kartu Rencana Studi) atau Siakad mahasiswa,” jelas Budi.

Baca juga: Jabodetabek, Bandung hingga Bali Masuk PPKM Level 3, Ini Aturan PTM

Sementara itu, UB sempat berencana memulai PTM dengan maksimal kapasitas 50 persen pada Senin (7/2/2022). Namun dengan pertimbangan kasus Covid-19 yang semakin meningkat, maka keputusan Rektor UB, Prof Nuhfil Hanani akhirnya melakukan pengurangan kapasitas PTM menjadi 25 persen.

”Yang melakukan kuliah luring tidak semua angkatan. Hanya semester dua dan empat,” ujar Rektor UB, Nuhfil Hanani saat dikonfirmasi.

Menurut Nuhfil, lonjakan kasus Covid-19 di Kota Malang dinilai cukup mengkhawatirkan. Pihak universitas tidak ingin mengambil risiko untuk menjalankan perkuliahan tatap muka dengan kapasitas 50 persen.

Apalagi, UB merupakan kampus yang memiliki mahasiswa terbanyak di Indonesia, yakni 70 ribu mahasiswa.

Jika proses perkuliahan tatap muka berjalan aman dan tidak ditemukan penyebaran Covid-19, UB akan menambah kuota mahasiswa yang mengikuti perkuliahan tatap muka secara perlahan.

Namun, jika terjadi penyebaran di lingkungan kampus, pihak universitas juga bisa mengambil langkah untuk melakukan pembelajaran secara daring.

Baca juga: Banyak Anak Dirawat karena Omicron, IDAI: Tahan Diri PTM 100 Persen

”Nanti setelah berjalan dua hingga tiga minggu bisa kami naikkan kapasitasnya. Akan kami evaluasi secara berkala,” terangnya.

Nuhfil juga memastikan bahwa UB telah menyiapkan sejumlah peralatan untuk menunjang penerapan protokol kesehatan. Kampusnya juga telah menyiapkan tempat isolasi, jika nantinya ada kasus konfirmasi Covid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com