Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNS Luluskan Doktor Pertama Ilmu Komunikasi

Kompas.com - 23/11/2021, 17:45 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Program Studi (Prodi) S3 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil meluluskan doktor pertama atas nama Emi Widiyanti.

Emi merupakan dosen Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian (FP) UNS tersebut berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan penguji dengan judul "Negosiasi Identitas Komunikasi Petani Milenial dan Petani Progresif di Era Agriculture 4.0".

Baca juga: Maruf Amin Dorong UNS Percepat Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia

Dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor Prodi S3 Ilmu Komunikasi FISIP UNS pada Senin (22/11/2021), bertindak sebagai Promotor, Prof. Ravik Karsidi, Co Promotor 1, Prof. Mahendra Wijaya, dan Co Promotor 2, Prahastiwi Utari.

Kemudian sebagai penguji diketuai oleh Prof. Ahmad Yunus, Sekretaris Prof. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, dengan anggota Prof. Suwarto, Prof. Pawito, dan Andre Rahmanto.

Dalam disertasinya, Emi menyarankan kepada tenaga penyuluh pertanian untuk memberikan literasi teknologi komunikasi agar petani mempunyai identitas komunikasi petani milenial dan petani progresif.

Literasi teknologi komunikasi mempunyai dampak pada perubahan sosial yang tercatat pada sejarah manusia.

"Struktur sosial menjadi proses pembentukan stereotip yang dinegosiasikan dalam penentuan kompetensi dengan adanya penentukan kompetensi," kata dia melansir laman UNS, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Kasus Anak Titipkan Orangtua di Panti Jompo, Ini Kata Pakar Undip

Emi mengungkapkan, negoisasi identitas komunikasi petani milenial dan progresif mempunyai cara pandang alih teknologi, sosial, budaya dan lingkungan.

"Saya menemukan bahwa kompetensi, keberanian memotivasi di antara petani, dukungan budaya dan dukungan lingkungan yang terdapat pada petani milenial dapat menjadi penyuluh untuk petani lainnya," ucap Emi.

Negoisasi identitas komunikasi terjadi disebabkan oleh situasi terkini yang dihadapi petani.

Di mana profesi petani terancam, karena adanya profesi di perkotaan.

Emi menambahkan, petani memerlukan peningkatan kompetensi komunikasi untuk menjelaskan bahwa profesi petani merupakan profesi profesional pada struktur masyarakat.

Untuk mendukung kompetensi komunikasi petani, maka diperlukan peranan tenaga penyuluh dalam memberikan materi kompetensi komunikasi dan teknik pertanian.

Baca juga: Pakar UGM: Ini Penyebab Asam Lambung Naik

Emi menambahkan, petani milenial memiliki peranan penting bagi ibu dan istri yang menjadi petani progresif, yakni sebagai pendorong utama pada negoisasi identitas komunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com