Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nur Rizal: Perubahan Pola Pikir Harus Jadi Prioritas Transformasi Pendidikan

Kompas.com - 20/11/2021, 11:11 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Transformasi ekosistem pendidikan SMK tidak dapat dilakukan secara parsial sehingga harus dilakukan secara saling terkait dan berkesinambungan jika ingin melahirkan SDM unggul dan berdaya saing.

Pesan ini mengemuka dalam pelatihan "Penguatan Ekosistem SMK melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan" yang digelar Direktorat Mitra Strategi Dunia Usaha Dunia Industri (Mitras DUDI) Ditjen Pendidikan Vokasi dan Gerakan Sekolah Menyenangkan, 17–19 November 2021 di Kota Tangerang.

Pelatihan diikuti 99 kepala sekolah yang bukan SMK Pusat Keunggulan dari hampir seluruh provinsi Indonesia.

“Pengembangan sekolah khususnya SMK tidak bisa dilakukan secara parsial. Kami melihat bahwa harus ada upaya yang saling terkait dan berkesinambungan guna memastikan investasi yang dilakukan oleh pemerintah bisa optimal,” tegas Saryadi, Pelaksana Direktur Mitras DUDI.

Ia menyampaikan, pelaksanaan pelatihan penguatan ekosistem SMK dengan perubahan paradigma baru ini menunjukkan arah kemeterian yang mulai menganggap perubahan kebijakan perlu dimulai dari perubahan pola pikir manusia dan ekosistem sekolah sehingga diharapkan lebih berdampak secara jangka panjang.

4 strategi perubahan

Gerakan Sekolah Menyenangkan sudah melaksanakan pelatihan perubahan mindset dan pendampingan kepada 10 batch kepala SMK Pusat Keunggulan dan Center of Excellence sejak tahun 2020.

Pelatihan serupa juga pernah diterapkan kepada 100 kepala sekolah SMK di Papua dan Papua Barat pada Maret lalu.

Didukung dengan pendampingan di komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan, upaya ini berdampak pada perubahan ekosistem sekolah di beberapa SMK yang telah mendapatkan pelatihan.

Baca juga: Aditya, Siswa SMK yang Diam-diam Memulung demi Bantu Ibunya Dapat Beasiswa

 

Bahkan, banyak kepala sekolah dan guru bergerak untuk saling bertukar praktik baik secara organik antar sekolah. Rekam jejak GSM ini membuka wawasan baru bagi Mitras DUDI untuk mengadopsi pelatihan perubahan mindset yang awalnya untuk kepala sekolah SMK PK, kemudian berlanjut ke bukan SMK Pusat Keunggulan.

Muhammad Nur Rizal, pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan, sekaligus pemateri, menyampaikan, perubahan mindset adalah prioritas utama yang harus dilakukan untuk mengantisipasi sistem pendidikan ke depan.

Sejalan dengan hal ini, Nur Rizal menyampaikan pihaknya merancang 4 strategi perubahan untuk diimplementasikan kepala sekolah setelah melakukan pelatihan perubahan mindset.

Strategi perubahan tersebut antara lain kepemimpinan sekolah transformatif, lingkungan belajar positif dan keterhubungan sosial, pembelajaran berbasis penalaran dan kesadaran diri, dan pengembangan praktik bersama.

Strategi ini berdampak pada tumbuhnya ekosistem baru yang memberikan ruang bagi setiap murid dan warga sekolah untuk menemukan potensi terbaiknya yang unik dan beragam.

"Memang sudah saatnya kementerian pendidikan memandang permasalahan ini dengan cara pandang yang baru dan lebih fundamental," tegas Nur Rizal.

Sebab, berbagai permasalahan terkait softskill siswa SMK seperti inisiatif yang kurang, tidak tahan tekanan, kurangnya kemampuan komunikasi dan kerjasama, yang sudah larut terjadi harus segera ditemukan jalan keluarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com