Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Prof. Nizam, Sang Nakhoda di Pendidikan Perguruan Tinggi

Kompas.com - 08/11/2021, 11:26 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pria itu bernama Prof. Nizam. Dia merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dikti Ristek), Kemendikbud Ristek.

Sebelum Kemendikbud dan Kemenristek melebur jadi satu, dia hanya fokus mengurus pendidikan tinggi. Namun, setelah digabung, dia juga menakhodai pengembangan riset dan teknologi.

Baca juga: 14 Perguruan Tinggi Sudah Berstatus PTN-BH, Ini Daftarnya

Saat berkarier di Universtas Gadjah Mada (UGM), Nizam merupakan dosen dengan status Guru Besar di Teknik Sipil.

Di perguruan tinggi, Nizam merupakan sosok yang membidani mahasiswa menjalankan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) lewat perantara tangan dingin rektor di seluruh perguruan tinggi Indonesia.

Menurut Nizam, program MBKM yang dijalankan seperti pertukaran mahasiswa, program magang, mengajar di sekolah, membangun desa, proyek kemanusiaan, penelitian, dan sebagainya.

Program MBKM ini, kata dia bertujuan membekali mahasiswa dengan kompetensi dan pengalaman yang nyata.

Dengan begitu, mahasiswa memperoleh pengalaman dan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja.

Hal itu bertujuan dalam menjawab tantangan industri revolusi industri 4.0 yang lebih kompleks.

"Karena perguruan tinggi dituntut untuk memperoleh lulusan yang kreatif, inovatif, dan adaptif," kata Nizam saat saat dihubungi Kompas.com belum lama ini, seperti diberitakan Senin (8/11/2021).

Pria yang lahir di Surakarta ini mengaku, saat ini Indonesia memiliki 4.593 perguruan tinggi, 29.413 program studi (Prodi), 312.890 dosen, dan 8,4 juta mahasiswa.

Baca juga: 15 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS AUR 2022, Ada 4 PTS-nya

Di program MBKM 2021, kata dia, sudah ada pertukaran 20.000 mahasiswa, 15.000 mahasiswa yang menjalani magang, dan 35.000 mahasiswa yang melakukan kampus mengajar di sekolah.

Kemudian, ada 20.000 mahasiswa yang membangun desa, 8.000 mahasiswa yang melakukan studi atau proyek mandiri, 10.000 mahasiswa yang melakukan inovasi, dan lainnya.

"Setelah memperoleh sumber daya manusia (SDM) yang unggul dari program MBKM ini, maka akan mewujudkan Indonesia maju yang dicita-citakan bersama," jelas suami dari Sri Puji Saraswati ini.

Nizam mengatakan, pada awalnya mahasiswa yang menjalankan program MBKM akan merasa kurang nyaman.

Namun, sebut Nizam, perguruan tinggi harus bisa keluar dari zona nyaman itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com