Hari Perempuan Pedesaan Internasional dan 7 Semangat yang Perlu Diteladani

Oleh: Titien Suprihatien | Guru SMPN 11 Batang Hari, Jambi

KOMPAS.com - Hari Perempuan Pedesaan Internasional diperingati setiap tanggal 15 Oktober. Peringatan Hari Perempuan Pedesaan Internasional yang sudah berlangsung sejak 13 tahun lalu bertujuan memberikan penghargaan kepada perempuan-perempuan pedesaan yang memiliki peran penting dalam memberantas kemiskinan.

Perempuan pedesaan juga berperan dalam meningkatkan pembangunan dan ketahanan pangan di desa.

Semenjak tahun 1979 kondisi wanita pedesaan sudah menjadi perhatian PBB. Indonesia sebagai anggota PBB juga tidak tinggal diam. Indonesia telah mengeluarkan undang-undang tentang desa yaitu Undang-undang No. 6 tahun 2014.

Undang-undang tersebut memberikan kesempatan yang sama kepada semua penduduk desa untuk berpartisipasi dalam aspek kehidupan desa. Artinya, kesetaraan gender merupakan prinsip yang harus dipegang oleh mereka.

Tujuan dilahirkannya Undang-undang desa adalah agar desa lebih berdaulat dan otonom. Supaya desa menjadi subjek dalam pembangunan di desa. Ini tentu merupakan peluang bagi perempuan pedesaan Indonesia untuk berkarya dan berperan aktif memajukan kehidupan di desa.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Ini Rektor-Rektor Perempuan di Indonesia

Perempuan kota dengan ciri pedesaan

Tidak bisa dipungkiri kemajuan zaman membuat banyak perempuan menjadi lebih modern. Ini tentu sah-sah saja. Namun sebagai perempuan timur, perempuan Indonesia hendaknya tetap memiliki sifat luhur perempuan pedesaan, di antaranya:

1. Religi dan bersahaja

Perempuan pedesaan umumnya masih memegang teguh nilai-nilai agama yang mereka anut. Wanita pedesaan juga hidup bersahaja, mereka tinggal di rumah sederhana yang asri dan dengan penampilan yang alami.

2. Cinta lingkungan dan gemar bercocok tanam

Sifat-sifat perempuan pedesaan semestinya harus melekat pada perempuan yang hidup di kota. Perempuan kota harus bisa mencintai lingkungan dan mau bercocok tanam.

Pembangunan di kota, ditebangnya pohon-pohon, berubahnya fungsi hutan menjadi pabrik, pemukiman ataupun perkantoran dan pencemaran, membuat Bumi semakin terancam.

Perempuan perkotaan harus mengambil peran dalam penyelamatan Bumi. Mereka bisa melakukannya dengan sederhana.

Dengan mengolah limbah rumah tangga sendiri. Dan bisa juga menanam berbagai tanaman di teras, dinding, atap ataupun di balkon rumah untuk kemandirian pangan. Dan yang sangat penting adalah sebagai pabrik oksigen.

3. Ramah dan santun dalam bertutur kata