Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim Dorong Cepat Perguruan Tinggi Buka PTM Terbatas

Kompas.com - 31/08/2021, 06:31 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) makin mendorong pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, tak terkecuali bagi perguruan tinggi.

Menurut Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, berhasil atau tidaknya pelaksanaan PTM terbatas di perguruan tinggi, tergantung pada komitmen adik-adik mahasiswa untuk saling menjaga dan melindungi lewat penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Sekolah Wilayah PPKM Level 1-3 Segera PTM Terbatas

"Kami mendorong kampus-kampus yang berada di wilayah PPKM level satu sampai tiga untuk segera memberikan opsi pertemuan tatap muka terbatas kepada mahasiswa. Sementara untuk daerah di level empat, masih harus belajar dari jarak jauh," kata dia melansir laman Kemendikbud Ristek, Selasa (31/8/2021).

Dia menjelaskan, kuliah tatap muka terbatas akan berbeda situasinya dengan saat sebelum pandemi Covid-19.

Nadiem mengingatkan banyak hal yang harus dipatuhi mahasiswa dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat selama berada di kampus.

"PTM terbatas ini juga membutuhkan komitmen kalian semua agar dapat berjalan sesuai rencana," tegas dia.

Plt Dirjen Dikristek Kemendikbud Ristek, Nizam mengimbau agar seluruh perguruan tinggi bersiap melakukan kuliah tatap muka terbatas khususnya bagi perguruan tinggi dan daerah yang telah memenuhi syarat.

"Kampus saya minta menyiapkan diri perkuliahan tatap muka terbatas dengan penerapan protokol kesehatan ketat," jelas dia.

Nizam mengatakan, salah satu keberhasilan pada periode seleksi masuk perguruan tinggi adalah tidak adanya kemunculan kasus baru Covid-19 atau zero case.

Baca juga: Nadiem Makarim: Presiden Dukung PTM Terbatas di Wilayah PPKM Level 1-3

"Jika kita disiplin protokol kesehatan maka mobilitas mahasiswa tidak akan memunculkan cluster baru," ungkap dia.

Pelaksanaan PTM terbatas mengikuti pengaturan yang terdapat dalam SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Lanjut Nadiem mengatakan, Kemendikbud Ristek juga terus mengakselerasi pengembangan vaksin Merah Putih yang dilakukan Universitas Airlangga (Unair) yang telah memasuki tahap uji klinis guna memaksimalkan tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity).

"Saya butuh mahasiswa penggerak untuk mengajak rekan mahasiswa lainnya melakukan vaksinasi," ucap Nadiem.

Dalam hal ini, peran mahasiswa sangat penting untuk memastikan pelaksanaan PTM terbatas sudah berjalan sesuai dengan kebijakan dan aturan yang berlaku.

"Jadilah contoh bagi sesama mahasiswa, dosen, dan warga kampus lain untuk menjalankan protokol kesehatan secara disiplin," pesan Nadiem.

Selain itu, Nadiem mengimbau bagi mahasiswa yang belum divaksinasi, untuk segera mencari informasi dan mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksin.

Sementara bagi yang sudah divaksin, kata dia, sebarkan pesan kepada sesama mahasiswa tentang pentingnya vaksin dan tetap jalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

Dia menegaskan, penyampaian dan penyebaran informasi yang benar sangat dibutuhkan di masa pandemi ini.

Baca juga: Jokowi: Jika Sudah PTM, Pelajar Jangan Lupa Prokes

"Manfaatkan media sosial untuk menyebarkan kabar dan berita yang benar dan juga mengajak mahasiswa yang lain untuk mendukung pelaksanaan PTM terbatas," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com