Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Abdul Latif

Dosen dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UHAMKA serta sebagai perintis media online www.serambiupdate.com

Imunitas Jiwa Nasionalisme di Hari Kemerdekaan

Kompas.com - 17/08/2021, 10:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Hari kemerdekaan merupakan hari yang sakral bagi bangsa Indonesia. hal itu merupakan momentum yang paling bersejarah bagi bangsa. Pada tanggal 17 Agustus 1945 ialah momen yang sangat penting dan harus kita ingat.

Pascamerdeka, tentu perjuangan tidak berhenti hanya disitu, sebab mempertahankan dan mengisi hari kemerdekaan tidaklah mudah.

Ujian yang dihadapi bangsa akan semakin kompleks sehingga jika tekad dan komitmen sebagai suatu bangsa telah dikumandangkan, maka tidak ada pilihan kecuali mempertahankan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang telah diikrarkan bersama.

Inilah makna nasionalisme sesungguhnya. Berbagai macam cara pun dilakukan oleh warga negara dalam memperingati hari kemerdekaan mulai dari pelaksanaan upacara bendera, perlombaan hingga kegiatan-kegiatan yang bersifat untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme.

Namun siapa sangka sejak tahun 2020 perayaan hari kemerdekaan serasa kurang semarak. Pasalnya bangsa ini sedang dilanda bencara berupa virus corona.

Apalagi dengan di terapkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maka akan semakin sulit dalam mengaktualisasikan perayaan hari kemerdekaan dalam upaya menumbuhkan jiwa nasionalisme di masyarakat.

Belum lagi pendidikan di Indonesia masih menggunakan sistem daring akan menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme pada peserta didik, sebab peserta didik sudah jarang atau bahkan tidak lagi mengikuti upacara bendera setiap hari Senin di sekolah sebagai bentuk dalam menanamkan jiwa nasionalisme.

Dalam semarak perlombaan misalnya, yang biasanya semarak di berbagai daerah dan perkampungan saat ini menjadi serasa hampa sebab hal ini akan menimbulkan kerumunan masa sehingga dikhawatirkan akan terjadinya penularan virus.

Akibatnya masyarakat akan was-was dan kurang semangat dalam mengikuti perlombaan.

Baca juga: Ini Formasi Tim Indonesia Tangguh, Paskibraka Upacara Peringatan Kemerdekaan RI di Istana

Tantangan menumbuhkan jiwa nasionalisme

Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tanggal 2 agustus 2021 menghimbau bahwa dalam pelaksanaan upacara bendera HUT Ke-76 Republik Indonesia dilaksanakan secara daring atau virtual.

Dengan demikian maka hal ini akan diikuti oleh para peserta didik di rumah masing-masing. Persoalannya ialah apakah peserta didik benar-benar mengikuti upacara bendera di rumah secara virtual dengan serius?

Ini bisa menjadi perhatian kita bersama. Belum lagi jika peserta didik dalam mengikuti upacara bendera secara daring dengan “rebahan” dan santai. Tentu ke-khidmat-an dalam mengikuti upacara bendera secara daring akan berbeda jika dibandingkan dengan luring di lapangan.

Hal ini menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia dalam memupuk jiwa nasionalisme di tengah pandemi.

Semangat jiwa nasionalisme di tengah pandemi tentu harus ikut serta dalam mensukseskan penanganan pandemi. Yakni dengan cara mematuhi peraturan pemerintah terkait protokol kesehatan, menjaga jarak, memakai masker dan menjauhi kerumunan.

Sebagai negara Pancasila, kita harus bahu membahu dan gotong royong sebagai bentuk kecintaan pada bangsa untuk bersama sama menurunkan penyebaran pandemi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com