KOMPAS.com - Belum lama ini, harimau di Ragunan terpapar Covid-19. Hewan itu sempat mengalami beberapa gejala pernapasan.
Adanya kasus seperti itu, Dosen di Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Huda Shalahudin Darusman angkat suara.
Baca juga: Orangtua, Ini 5 Cara Cegah Penularan Covid-19 pada Anak
Menurut dia, hewan yang terdiagnosis Covid-19 memiliki gejala batuk, demam, sesak nafas dan ada kemungkinan pneumonia.
"Saat itu harimaunya mengalami gangguan pernapasan, lalu dokter hewan yang ada memutuskan melakukan swab, dan ternyata positif Covid-19," ujar Huda melansir laman IPB, Senin (16/8/2021).
Terkait teknis swab yang dilakukan, dia mengaku tidak mengetahui secara detail.
"Dokter hewan di sana yang melakukan swab, jadi kami di PSSP hanya menerima sampelnya saja," kata Huda yang juga menjadi Kepala Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) LPPM IPB.
Dia menjelaskan, hewan seperti harimau maupun hewan peliharaan lain, yakni anjing dan kucing dapat tertular Covid-19 dari manusia.
Namun demikian, belum ada laporan yang menyebut hewan mampu menularkan Covid-19 ke manusia.
"Sampai saat ini, belum ada bukti droplet hewan mengandung virus aktif. Dengan demikian, belum ada laporan virus Covid-19 yang menular dari hewan ke manusia atau dari hewan ke hewan," tambah Huda.
Sebagai upaya pencegahan, dia menyarankan supaya manusia yang berinteraksi dengan hewan harus ada rekam jejak medis yang jelas.
Baca juga: Pro dan Kontra Vaksin Covid-19 untuk Anak, Ini Kata Pakar Unair
Terutama, sebut dia, petugas yang berada di kebun binatang.
"Petugas kebun binatang harus memiliki rekam medis yang jelas, harus sehat, tidak berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan seharusnya sudah divaksin," ucap Huda.
Hal ini, lanjut Huda, juga berlaku bagi masyarakat yang memelihara hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing.
Karena, pada prinsipnya hewan sakit dengan gejala pernapasan akibat Covid-19 disebabkan tertular dari pemiliknya.
Tidak hanya itu, dia juga menyebutkan, pemilik hewan harus memperlakukan hewan peliharaannya dengan baik.