Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro dan Kontra Vaksin Covid-19 untuk Anak, Ini Kata Pakar Unair

Kompas.com - 09/08/2021, 10:22 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com -  Pandemi Covid-19 belum menemukan titik akhir. Setiap hari ada saja penambahan kasus positif Covid-19 yang artinya penyebaran virus masih terjadi di masyarakat.

Meski pandemi Covid-19 tidak lebih menyeramkan dari Flu Spanyol pada 1918 dan pandemi PES pada abad ke-14, tapi mampu membuat pelayanan kesehatan kewalahan.

Baca juga: Dosen Unair Beri 5 Tips Merawat Kulit di Masa Pandemi Covid-19

Berbagai cara telah dilakukan demi meredam penyebaran Covid-19, mulai dari double masker, mencuci tangan, mencegah kerumunan hingga pemberian vaksin.

Menurut Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unair Dominicus Husada, vaksin diberikan guna menciptakan herd immunity agar penyebaran virus Covid-19 bisa ditekan.

Saat ini pemberian vaksin Covid-19 tidak hanya ditujukan pada tenaga kesehatan, dewasa, atau lansia.

Namun anak-anak sudah bisa mendapat vaksin sesuai dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan nomor HK.02.01/I/2007/2021.

Dalam surat edaran disebutkan, anak dengan usia 12-17 tahun sudah diperbolehkan menerima vaksin Covid-19.

Kendati demikian pro dan kontra tentang pemberian vaksin Covid-19 pada anak turut bermunculan.

"Bagi yang pro akan mengatakan jumlah anak yang sakit itu besar lho, di Jawa Timur saja jumlah anak yang usianya dibawah 15 tahun sekitar 8-10 juta jadi sangat besar. Dan itu pasti mempengaruhi herd immunity," ucap dia melansir laman Unair, Senin (9/8/2021).

Lalu, kata dia, anak-anak mempunyai kegiatan banyak. Sehingga memberi tahu anak itu sulit saat menyuruh gunakan masker dan jangan berkumpul.

Baca juga: Dosen Unair Ungkap Fakta Makanan Cegah dan Obati Covid-19

Apalagi, usia remaja itu merupakan orang yang paling sulit diatur. Jadi kalau disuruh pakai masker atau cuci tangan tidak akan didengar.

"Remaja berperan dalam transmisi. Jangan lupa anak-anak juga dapat menularkan virus Covid-19. Jadi ini alasan untuk yang pro mengapa mereka mau anaknya perlu vaksin Covid-19," jelas dia.

Bagi kelompok yang kontra, sambung dia, biasanya bukan karena manfaat secara kedokteran. Hal yang menjadi permasalahan adalah ketersediaan stok vaksin Covid-19.

"Perlu diketahui dalam mencapai herd immunity dunia membutuhkan stok vaksin sebanyak 16 miliar yang notabene masih terpenuhi sebanyak 4 miliar," sebut dia.

Dia menegaskan, stok vaksin Covid-19 ada atau tidak, jangan lupa penularan utama di sekolah itu pada orang dewasa.

"Jadi selesaikan dulu pada orang dewasa. Hal ini yang menjadi alasan orang tua tidak mengizinkan anaknya divaksin," kata dia.

Ancaman gelombang Covid-19 lebih besar

Dia berpesan, ancaman gelombang pandemi Covid-19 yang lebih besar masih menghantui.

Maka dari itu, pemberian vaksin Covid-19 menjadi jalan keluar untuk melewati masa pandemi ini.

Baca juga: Unair Tengah Kembangkan Vaksin demi Hadapi Pandemi Covid-19

"Vaksin hanya bermanfaat bila sudah masuk ke tubuh manusia. Pandemi masih akan memakan banyak korban, ancaman wave berikutnya masih akan datang, maka tidak ada jalan lain 5M, 7M, bahkan 12M selain vaksin adalah kunci," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com