Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek: Tiga Cara Atasi Kekerasan Seksual di Sekolah

Kompas.com - 19/05/2021, 15:49 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kekerasan seksual merupakan salah satu permasalahan yang kerap terjadi di masyarakat. 

Masalahnya, kekerasan seksual sangat rentan ditemui di lingkungan sekolah. Pelaku kekerasan, kadang tidak pandang bulu akan usia korban. Bahkan, pelaku bisa saja sosok yang dekat selama pelajar beraktivitas sehari-hari. 

Kekerasan seksual sendiri adalah tindakan yang menjurus ke arah aktivitas seksual pada anak, baik melalui paksaan, tekanan, atau tipu muslihat tanpa persetujuan dari korban. Bentuk kekerasan seksual pada anak dapat berwujud aktivitas seksual pada anak, baik melalui paksaan, tekanan, atau tipu muslihat.

Ada banyak ragam tindakan yang termasuk ke dalam kekerasan seksual . Contohnya seperti mengirimkan atau mempertontonkan konten pornografi, menceritakan lelucon seksual atau aktivitas seksual yang membuat tidak nyaman, meminta atau memaksa melakukan hubungan seksual, hingga prostitusi dan juga eksploitasi seksual.

Baca juga: Targetkan 17,9 Juta Siswa, Ini Cara Daftar KIP Sekolah SD-SMA 2021

Ternyata, terdapat beberapa faktor yang bisa mendorong seseorang melakukan kekerasan, baik fisik maupun seksual seperti faktor biologis, psikologis, lingkungan, dan juga situasional.

Faktor biologis contohnya karena pengaruh hormon, emosi, kelainan saraf otak, dan genetik. Untuk faktor psikologis, pada dasarnya seseorang memiliki potensi bawah sadar untuk merusak.

Jika psikologis seseorang terganggu maka terdapat kemungkinan dirinya bisa melakukan kekerasan seksual.

Faktor lingkungan lebih berperan banyak karena seseorang akan meniru dan memaklumi kekerasan seksual apabila sering terjadi di lingkungannya.

Terakhir, faktor situasional disebabkan karena beberapa keadaan tertentu seperti efek senjata, alkohol, obat-obatan, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi

Bagaimana cara melindungi diri dari kekerasan seksual di sekolah? Dilansir dari laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, berikut cara melindungi diri dari kekerasan seksual:

Pahami tubuh yang termasuk bagian privat

Kamu harus paham area-area tubuh yang termasuk privasi. Bagian tubuh tersebut tidak boleh ditatap terlalu lama dan tidak boleh disentuh oleh orang lain tanpa izin dari kita. Contohnya seperti area dada, kemaluan, dan bokong.

Jauhi pergaulan yang kurang baik

Jika ada teman yang mengajak kamu melakukan tindakan-tindakan asusila seperti menonton video porno, melecehkan seseorang secara visual, atau menyentuh area privat seseorang, sebaiknya jangan diikuti.

Dengan begitu, kamu akan terhindar dari kekerasan seksual, baik menjadi pelaku maupun korban.

Baca juga: Dana Bos 2021, Sekolah Dilarang Menggunakan untuk Hal-hal Ini

Berani melawan

Banyak sekali korban kekerasan seksual yang tidak berani melawan ataupun melaporkan kejahatan yang mereka alami karena malu.

Padahal, kekerasan seksual haruslah dilawan agar memberikan efek jera kepada pelakunya. Jika mengalami kekerasan seksual, segera berteriak dan laporkan kepada guru dan orang tua.

Lingkungan sekolah seharusnya menjadi tempat yang memberikan rasa aman dan juga nyaman kepada peserta didik.

Tidak hanya memberikan rasa aman dan nyaman dalam kegiatan pembelajaran, namun juga harus memberikan rasa aman dari kekerasan fisik, kekerasan seksual, dan perundungan (bullying).

Oleh karena itu, seluruh elemen sekolah harus bekerja sama dan bersinergi dengan baik untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com