Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UI: Begini Danau Baru di NTT Terbentuk Setelah Badai

Kompas.com - 27/04/2021, 15:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akibat badai seroja di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), malah memunculkan danau baru.

Danau itu di antaranya muncul di bekas arena motocross hingga kebun sayur warga.

Fenomena alam ini disebut baru kali pertama terjadi di wilayah tersebut dalam kurun waktu puluhan tahun hingga membuat masyarakat mendatangi lokasi untuk berfoto.

Munculnya danau baru pasca diterjang badai siklon tropis merupakan fenomena alam yang cukup jarang dapat disaksikan, utamanya di Indonesia.

Menurut BMKG, siklon tropis Seroja merupakan perkembangan dari bibit siklon 99S yang dideteksi muncul pada 2 April 2021. Bibit siklon tersebut tumbuh dan menjadi siklon tropis seroja pada 5 April 2021 pukul 01.00 WIB.

Baca juga: BUMN Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, D3, S1-S2

Hal ini sangat menarik terlebih jika dilihat dalam konteks keilmuan Hidrogeologi.

Hidrogeologi merupakan cabang ilmu terapan geologi di mana fokus studinya menitikberatkan pada pergerakan air tanah dan interaksi air tanah tersebut dengan batuan yang dilaluinya.

Peneliti dan Ahli Geologi FMIPA UI Mochammad Prahastomi menjelaskan, secara ilmiah kemunculan danau di Kupang, NTT tidak terlepas dari adanya sistem hidrogeologi yang kompleks di daerah batugamping.

Daerah Kupang dan sekitarnya, kata Tomi secara regional tersusun atas batuan-batuan berumur Plistosen dan batuan berumur Neogen.

“Batuan berumur Plistosen mendominasi daerah Kupang dan tersusun atas batugamping koral. Batugamping koral inilah yang biasanya membentuk bentang alam karst di daerah NTT," terang Tomi, dilansir dari laman ui.ac.id.

Lebih lanjut, ia menyebut Badai siklon seroja nampaknya memiliki peranan penting dalam membentuk danau itu.

Baca juga: Lowongan Kerja Wings Group untuk Lulusan SMA/SMK, D3 dan S1-S2

Dalam ilmu geologi, danau ini sering disebut dengan danau karst. Badai siklon yang terjadi belakangan disertai dengan meningkatnya intensitas air hujan yang akan meresap ke dalam tanah.

“Volume air hujan yang tinggi ini meningkatkan proses erosi dan pelarutan batuan kapur. Air tanah ini dapat muncul ke permukaan sebagai mata air," Ujarnya.

Salah satu alasan mengapa mata air ini baru muncul sekarang kemungkinan besar berkaitan dengan adanya pembentukan jalur-jalur baru sungai bawah tanah yang akhirnya terhubung ke permukaan tanah, dipicu oleh badai besar dan curah hujan tinggi di daerah tersebut.

"Hal ini diperkuat dengan pengamatan debit air yang cukup tinggi di mana dapat mengindikasikan adanya aliran sungai bawah permukaan yang muncul ke permukaan tersebut sebagai mata air”. Kata Tomi.

Baca juga: Syarat Daftar Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Kuliah Gratis dan Jadi CPNS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com